Hal ini dilakukan untuk mencegah orang-orang tunawisma tertidur di sana.
Petinggi dewan kota juga secara kontroversial menawarkan untuk membelikan para tunawisma tiket kereta agar mereka kembali ke daerah asal mereka.
Tak hanya itu, petinggi dewan kota juga memasang poster yang mendesak masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis.
Pekan lalu dewan tersebut mengakui bahwa stafnya telah memindahkan sleeping bag milik beberapa tunawisma untuk menjaga agar ruang publik tetap bersih.
Pada saat yang sama petinggi dewan kota menyangkal menyita barang-barang milik tunawisma bernama Kevin Fillsell.
Kevin yang berusia 65 tahun, ditemukan tewas di bawah jembatan layang.
Seniman lokal Stuart Semple, mengatakan bahwa dia merasa jijik setelah melihat jeruji logam di bangku.
Dia berkata, "Ini adalah desain yang benar-benar menghebohkan".
(BACA: Pertama di Dunia! Vending Machine Ini Gratiskan Makanan dan Kebutuhan Sehari-hari Bagi Tunawisma)
"Mereka memiliki sebuah batang logam besar yang kotor, membungkuk dan mengebornya di tengah bangku bergaya Victoria" ujar Stuart.
"Bukan hanya satu bangku tapi sebagian besar bangku di pusat kota," lanjutnya.