Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sebuah bangku taman di Ingggris telah menuai banyak kecaman.
Dewan Kota Bournemouth, Inggris telah memasang sejumlah bangku taman.
Bangku berjulukan anti gelandangan itu tidak memungkinkan orang berbaring di atasnya.
Bangku ini adalah bagian dalam upaya terakhir untuk menyingkirkan kota dari para tunawisma.
(BACA: Perempuan Ahli Bedah Ini Rela Tinggalkan Pekerjaannya Demi Tunawisma, Mengagumkan!)
Bukannya mendukung aksi inovatif tersebut, warga justru mengecam apa yang telah pemerintah lokal mereka lakukan.
Dilansir Grid.ID dari The Sun, warga setempat telah menyerang pemerintah dengan mengatakan bahwa desain bangku tersebut adalah desain melawan kemanusiaan.
Warga menuduh birokrat balai kota bersikap agresif dan bermusuhan terhadap orang-orang yang tidak mampu.
Ini bukan pertama kalinya dewan tersebut mengambil tindakan terhadap orang-orang yang kehilangan tempat tinggal.
Sebelumnya dewan kota mendapat kecaman karena memainkan musik bagpipe keras pada larut malam.
Dewan kota memainkan musik keras tersebut di persimpangan jalan kota.
Hal ini dilakukan untuk mencegah orang-orang tunawisma tertidur di sana.
Petinggi dewan kota juga secara kontroversial menawarkan untuk membelikan para tunawisma tiket kereta agar mereka kembali ke daerah asal mereka.
Tak hanya itu, petinggi dewan kota juga memasang poster yang mendesak masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis.
Pekan lalu dewan tersebut mengakui bahwa stafnya telah memindahkan sleeping bag milik beberapa tunawisma untuk menjaga agar ruang publik tetap bersih.
Pada saat yang sama petinggi dewan kota menyangkal menyita barang-barang milik tunawisma bernama Kevin Fillsell.
Kevin yang berusia 65 tahun, ditemukan tewas di bawah jembatan layang.
Seniman lokal Stuart Semple, mengatakan bahwa dia merasa jijik setelah melihat jeruji logam di bangku.
Dia berkata, "Ini adalah desain yang benar-benar menghebohkan".
(BACA: Pertama di Dunia! Vending Machine Ini Gratiskan Makanan dan Kebutuhan Sehari-hari Bagi Tunawisma)
"Mereka memiliki sebuah batang logam besar yang kotor, membungkuk dan mengebornya di tengah bangku bergaya Victoria" ujar Stuart.
"Bukan hanya satu bangku tapi sebagian besar bangku di pusat kota," lanjutnya.
"Seseorang telah merancang, membuatnya dan mengubahnya melawan manusia. Itu adalah desain melawan kemanusiaan, sangat mengerikan," lanjut Stuart.
Penduduk setempat Max Slaughter berkata, "Hal ini jelas bukan solusi untuk masalah tunawisma di negara ini, tapi ini adalah kebijakan yang secara aktif berbahaya".
Dewan kota Bournemouth mengatakan telah mengambil langkah untuk menanggapi keluhan dari para pemilik toko.
Pemilik toko mengatakan bahwa pelanggan mereka tidak dapat duduk karena orang-orang berbaring di bangku.
(BACA: Mengagumkan! Dua Wanita Asal Inggris Ini Berhasil Ubah Bus Menjadi Hunian untuk Para Tunawisma)
Anggota dewan setempat Vikki Slade mengatakan, "Ini mengirimkan pesan bahwa tunawisma tidak diterima dan tidak menunjukkan reputasi baik di kota ini".
"Ini memalukan dan menunjukkan kurangnya welas asih," lanjutnya.
Juru bicara Dewan Kota Bournemouth membela langkah tersebut.
Dia berkata, "Di Bournemouth, kami memberikan berbagai layanan untuk para tunawisma, termasuk menyediakan sekitar 150 tempat tidur untuk orang-orang gelandangan dan mendanai tunawisma di St Mungo yang tidak terjangkau. (*)