Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Aji N
Grid.ID - Mengemis di zaman sekarang dilakukan sebagian mata pencaharian.
Karena sifat malas tak mau bekerja dan berusaha inilah menyebabkan orang mengemis.
Padahal tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.
Dilansir reporter Grid.ID dari Odditycentral yang merilis berita pada 11 Januari 2018, semua orang tahu bahwa Dubai adalah kota yang kaya.
Bahkan mengemis di sana pun bisa melebihi gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia dalam sebulan.
(BACA : Tak Punya Uang Untuk Biaya Rumah Sakit Anak, Seorang Ibu Jual ASI Pada Orang-orang)
Jika rata-rata gaji PNS di Indonesia masih berkisar hitungan jari dalam juta, pengemis di Dubai lebih gila lagi.
Mereka dapat mengumpulkan uang sebanyak $ 73,500 alias 986 Juta rupiah dalam sebulan!
Padahal pemerintah Uni Emirat Arab sudah melarang bahwa mengemis ilegal di sana.
Namun para pengemis itu bukanlah pengemis sembarangan.
Mereka ada yang mengorganisir.
(BACA : Aneh, Seorang Ibu Dapati Bayinya yang Baru Lahir Miliki Ekor di Pantat)
Mereka disebut “Professional Beggars” alias pengemis profesional.
Para pengemis ini bukanlah orang yang tidak punya.
Mereka ialah orang-orang yang sebetulnya mapan dan sebelum terjun mengemis mereka dilatih terlebih dahulu.
"Mereka meyakinkan orang-orang dengan cerita mereka untuk mendapatkan simpati mereka."
"Dulu saya memberi uang kepada orang-orang seperti itu pada awalnya. Kemudian saya menyadari bahwa ini telah menjadi fenomena dan mengabaikan cerita mereka," kata Nawal Al Naqbi, seorang penduduk Dubai.
(BACA : Pengecut dan Tak Bermoral, Teroris Sembunyikan Bom di Bawah Tubuh Bayi)
Pemerintah daerah telah melakukan kampanye sepanjang tahun melawan para pengemis profesional ini.
Bahkan para pengemis ini rata-rata berasal dari luar Uni Emirat Arab.
"Beberapa pengemis membawa paspor yang dikeluarkan dengan visa bisnis atau turis."
"Dalam kampanye tersebut, kami menemukan bahwa sebagian besar pengemis telah memasuki negara ini secara legal (resmi) sebagai turis dengan visa tinggal selama tiga bulan."
Selama tiga bulan itu mereka mengumpulkan uang sebanyak yang mereka bisa selama berada di sini," tambah Al Badiawi pejabat berwenang setempat.
Dubai memang menjadi kota yang bergelimang harta dan kekayaan duniawi, sehingga sangat menyilaukan mata bagi siapa saja yang lapar akan kekayaan.
(*)