Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Airbnb memang sekarang lagi ngetren di kalangan traveller.
Harga yang beragam dan, kalau kamu beruntung, lebih murah dari menyewa kamar hotel, membuat bisnis ini makin dilirik para pemilik properti dan travellers.
Misalnya seperti di negara-negara Eropa yang tarif sewa kamar hotelnya cenderung mahal, menjadikan Airbnb semakin diminati.
Pemilik yang menyewakan propertinya di Airbnb nggak harus selalu menyewakan seluruh rumah.
Ada juga yang hanya menyewakan kamar.
(BACA: Kegiatan Mencuci Lebih Mudah dengan Mesin Cuci LG Smart Inverter 67Watt)
Bisnis ini memang belum terlalu akrab di telinga masyarakat awam Indonesia.
Tapi ternyata peluang berbisnis di Airbnb dinilai makin cerah karena tren travelling yang memang semakin meningkat.
Penasaran nggak sih, kira-kira berapa keuntungan yang bisa kita dapat saat menyewakan hunian di Airbnb?
Melansir dari Reader's Digest, data yang dihimpun oleh Priceonomics pada 2017 menyebutkan bahwa rata-rata pendapatan pengguna jasa Airbnb aktif adalah 924 Dolar Amerika Serikat per bulannya.
Jika dirupiahkan, jumlahnya mencapai Rp 12,4 juta!
Jumlah ini tentu akan semakin meningkat mengingat tren travelling yang semakin hari semakin diminati.
Belum lagi kalau properti yang disewakan terletak di dekat destinasi wisata favorit, atau di negara-negara yang banyak menjadi tujuan wisata.
(BACA: Pengin Travelling Sekaligus Treatment Kecantikan? Yuk Berkunjung ke 4 Destinasi Wisata Ini!)
Prospek Airbnb di negara-negara Asia Tenggara memang bersaing ketat dengan hotel konvensional yang harga sewanya di bawah rata-rata harga di Eropa, Amerika, dan Australia.
Apalagi dengan semakin maraknya situs layanan pesan hotel online yang menawarkan harga lebih murah.
Tapi kamu nggak boleh sembarangan menyewakan hunianmu di Airbnb loh.
Selain ada aturan dari pihak Airbnb, lokasi properti yang harus disewakan juga harus sudah mengantongi izin dari pemerintah. (*)