Find Us On Social Media :

Sebelum Meninggal, M. Adi Pradana, Korban Pembunuhan dan Pembakaran oleh Ibu Tiri di Sukabumi Pernah Diancam Pelaku

By Novita Desy Prasetyowati, Sabtu, 31 Agustus 2019 | 13:22 WIB

Sebelum Meninggal, M. Adi Pradana, Korban Pembunuhan dan Pembakaran oleh Ibu Tiri di Sukabumi Pernah Diancam Pelaku

Grid.ID - Motif baru pembunuhan dan pembakaran ayah anak di Cidahu, Sukabumi mulai terungkap.

Salah satu korban pembunuhan dan pembakaran oleh ibu tiri di Sukabumi yang bernama M. Adi Pradana pernah diancam oleh pelaku.

Ancaman pembunuhan diterima M. Adi Pradana sebelum ia dan sang ayah menjadi korban pembunuhan dan pembakaran oleh ibu tiri.

Baca Juga: Jasadnya Dibakar Ibu Tiri Gara-gara Masalah Harta, M. Adi Pradana Ternyata Pernah Satu Sekolah dengan Al Ghazali

Sebelumnya, warga Cidahu, Sukabumi geger dengan penemuan mayat yang terbakar di dalam mobil Toyota Calya berpelat B 2983 SZH yang terbakar di sebuah tanah kosong di Jalan Cidahu-Parakansalak, pada (25/8/2019).

Belakangan diketahui dua mayat yang ada di dalam mobil merupakan ayah dan anak.

Kedua korban tersebut diketahui bernama Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23).

Baca Juga: Pernah Satu Sekolah dengan M Adi Pradana, Korban Pembunuhan yang Jasadnya Dibakar di Sukabumi, Al Ghazali: Selamat Jalan Brother...

Tak lebih dari 24 jam, polisi langdung menguak pelaku pembunuhan dan pembakaran ayah anak yang tak lain adalah ibu tiri, yakni Aulia Kesuma (35).

Pembunuhan itu direncanakan oleh Aulia yang ditemani sang anak, Geovanni Kelvin (KV) dan satu tersangka lain, yaitu R.

Status R sendiri hingga kini masih buron dan pihak kepolisian tengah melakukan pengejaran.

Baca Juga: Bantah Rencanakan Pembunuhan Berencana Terhadap Fera Oktaria, Prada DP Berurai Air Mata Saat Minta Keringanan Hukuman kepada Hakim

Setelah dilakukan penyelidikan motif pembunuhan oleh ibu tiri itu diketahui lantaran masalah harta.

"Ibu itu (AK) mengaku punya utang dan suaminya (korban) juga punya utang, mereka sepakat menjual rumah, rumahnya, kan, besar, tapi pembagian (hasil penjualan) itulah yang menjadi masalah," ujar Kapolda Jabar, Irjen Rudy Sufahriadi seperti yang dilansir dari laman Tribunwow, pada (31/8/2019).

Namun, belakangan terdapat motif baru pembunuhan dan pembakaran Pupung dan Dana yang ternyata tak hanya didasari oleh masalah harta.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan yang Dilakukan Siska Sarangheo terhadap Ipung Salon: Sebelum Membunuh, Kami Mabuk Dulu

Dikutip dari laman Kompas.com, pada Sabtu (31/8/2019) saat dimintai keterangan Geovanni Kelvin (KV) mengaku tidak dipaksa oleh sang ibu Aulia Kesuma.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Kapolda Sukabumi, AKBP Nasriadi berikut.

"Kevin (KV) enggak ada (pemaksaaan) dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut. karena Kevin kan ingin tinggal bersama mereka di situ tapi akhirnya karena ketidakcocokan akhirnya Kevin dan adiknya pindah ke apartemen," kata Nasriadi.

Baca Juga: Ungkapan Sedih Al Ghazali Setelah Temannya Jadi Korban Pembunuhan di Sukabumi : Surga Menantimu...

KV mengaku menyimpan dendam pada Dana.

Bahkan, pembunuhan terjadi KV pernah memberikan ancaman pembunuhan yang tersiar di media sosial.

"Kebencian antara Dana dan Kelvin (KV) ini sudah sangat lama. Bahkan di medsos kata-kata nya "kalau anak gua, lu gua bunuh untung bukan anak gua," terang Nasriadi.

Baca Juga: Dihabisi Pacarnya yang Sudah Beristri, Korban Pembunuhan Mayat dalam Karung Sempat Berhubungan Intim dan Ditonton 4 Pelaku Lain

Meski berhasil membunuh Dana, tapi aksi keji Kelvin dan ibunya dibantu pembunuh bayaran terbongkar.

Walaupun jadi pelaku pembunuhan, Kelvin belum dimintai keterangan lantaran masih dirawat akibat luka bakar sekitar 35 persen.

Oleh karena itu, hingga saat ini pihak kepolisian masih menunggu kondisi Kelvin agar lebih membaik.

Baca Juga: Teror Sosok Kuntilanak Berwujud Korban Hantui Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Karung di Tegal, Warga Satu Kampung Ikut Gempar

Saat ini, Kelvin sedang dirawat di RS Polri Kramat Jati karena sudah menjadi tersangka.

Menurut keterangan Polda Metro Jaya, Kombes Pol Edy Purnomo, kondisinya kini kian membaik.

Meski begitu, Edy mengatakan perlu waktu hingga tim dokter menyatakan Kelvin siap diperiksa penyidik. (*)