Bukannya introspeksi diri, sang guru, digugu lan ditiru, justru mempermalukan sang bocah di hadapan teman-teman satu sekolahan.
(Baca juga: Pelakor Vs Istri Sah, Saling Jambak di Lobby Hotel Sampai Harus Dilerai Banyak Orang)
Dirinya juga tidak dilepaskan ketika telah memasuki jam istirahat.
Sang guru akhirnya mengantar muridnya tersebut pulang menggunakan mobil bersama suaminya yang juga seorang guru.
Sesampainya di rumah, prilaku tercela kembali dilakukan.
Tuduhan yang sama dilontarkan di hadapan keluarga sang bocah.
(Baca juga: Pesta Pernikahan Terancam Pindah Tempat Setelah Polisi Bongkar Paksa Tenda di Pinggir Jalan)
Kegetiran inilah yang membuat keputusan bulat akhirnya diambil.
Surat ditulis, niat mengakhiri hidup bergelantungan dalam kepala.
Aksi percobaan bunuh diri dilaporkan Berita Daily terjadi pada 24 Januari 2018.
Setelah gagal, pada 27 Januari 2018 sang bocah dilaporkan telah berada di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya.
Nafas terakhir akhirnya dihembuskan setelah selama 7 hari koma.
(Baca juga: Nenek Penjual Rambutan Ini Menangis Sambil Menceritakan Kisah Hidupnya yang Mengharukan)
Tragadi guru tuduh murid ini terjadi di sebuah sekolah menengah pertama di Nibong Tebal, Penang, Malaysia.
Semoga bisa jadi pembelajaran bagi kita semua.
Perlu diperhatikan, watak bully bukan hanya ada pada anak-anak.
Tapi, juga bergentayangan begitu sadis dalam benak orang dewasa.
Prasangka bejat tidak berdasar hingga membuat orang lain putus asa dan ingin bunuh diri, sama saja seakan manusia tersebut ingin memangsa manusia lainnya.(*)