Grid.ID - Penemuan empat kerangka manusia yang dibunuh oleh Minah dan ketiga anak kandungnya sudah didalami pihak kepolisian.
Minah dan ketiga anaknya tega membunuh satu keluarga, yang tidak lain adalah kakak dan keponakannya hanya lantaran masalah warisan.
Pembunuhan antara keluarga kandung itu terjadi di desa Grumbul Karanggandul, Desa Pasinggangan, Banyumas, Jawa Tengah, pada (24/8/2019).
Pada saat itu, warga sekitar digegerkan dengan penemuan empat kerangka manusia di belakang rumah Misem (76).
Setelah dilakukan evakuasi dan identifikasi, para korban diketahui sebagai satu keluarga.
Keempat kerangka manusia itu merupakan satu keluarga kakak beradik Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), Heri Sutiawan alias Heri (41), dan Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22).
Para korban meninggal dan dibunuh oleh sang adik, Minah dan ketiga keponakannya sendiri.
Pembunuhan tersebut dilakukan oleh Saminah alias Minah (53) dan ketiga anaknya, Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27), seperti yang dilansir dari Kompas.com, pada Minggu (1/9/2019).
Polisi lantas melakukan pemeriksaan kepada para saksi dan pelaku terkait kasus pembunuhan tersebut.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap fakta baru kasus pembunuhan satu keluarga tersebut.
Pasalnya, Misem, ibunda korban dan pelaku ternyata mengetahui aksi keji Minah dan ketiga anaknya.
Meski begitu, Misem takut untuk mengatakannya lantaran mendapat ancaman dari sang cucu, Irvan.
Irvan sempat mengancam akan membunuh Misem apabila berani mengatakan perbuatannya kepada siapa pun.
Tak hanya itu, Misem juga sempat melihat aksi keji anak dan cucunya membunuh keluarga kakak kandungnya sendiri.
Keterangan tersebut seperti yang disampaikan Kanit Reskrim III Polres Banyumas, Ipda Rizki Adhiansyah Wicaksono, seperti yang terlihat pada video di kanal YouTube Tribun Jateng, (1/9/2019).
Baca Juga: Ditemukan Anak Kecil, Temuan Potongan Kepala Manusia Terbakar Gegerkan Banyumas
"Minah mendengar tangisan dan teriakan dari para korban, dia curiga dan mencoba masuk dari pintu samping, ketahuan oleh Irvan, lalu mulut dan mukanya ditutup Irvan. Sempat giginya copot satu dan syok hingga pingsan," terang Ipda Rizki.
Bahkan, Irvan sempat ingin menghabisi nyawa sang nenek namun dilarang oleh adik dan ibunya.
"Irvan menginginkan untuk menghabisi nyawa Misem, tapi dilarang Minah," lanjutnya.
Menurut pada sang ibu, Irvan batal membunuh Misem dan mengancam akan menghilangkan nyawa jika sang nenek membuka suara.
Karena itulah, Misem memilih untuk diam dan takut mengatakan apa yang dilihatnya kepada pihak kepolisian.
"Diproses awal kami sempat kesulitan karena Misem merasa terancam, sehingga dia tidak mau mengeluarkan pernyataan dan informasi kepada Kami," ucap Ipda Rizki.
Untuk saat ini, jenazah keempat korban lantas diserahkan kepada pihak keluarga yaitu Edi Pranoto, anak keempat Minah.
Melansir dari laman Tribun Jateng, Edi Pranoto mengutarakan bahwa ia tak mengetahui peritiwa tersebut.
Edi yang meninggalkan rumah dan memilih tinggal bersama mertua usai menikah mengaku tidak menyangka dengan kejadian tersebut.
"Kebetulan saya sudah tinggal terpisah dengan ibu (Misem) dan saudara-saudara yang lain, di Banyumas. Saya sejak menikah memilih tinggal bersama mertua di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor," terang Edi.
Edi sempat menanyakan keberadaan keluarga sang kakak yang menghilang selama 5 tahun, tetapi selalu dijawab tidak tahu oleh Minah.
"Sebagai saudara saya pernah bertanya kepada Saminah, namun jawabannya pasti tidak tahu. Ya sudahlah orang namanya tidak tahu bagaimana lagi. Semenjak itu saya jarang bertanya, terkait keberadaan saudara-saudara yang lain," lanjut Edi.
Mengetahui perbuatan keji Minah dan ketiga keponakannya, Edi juga mengaku khawatir jika ada ancaman lagi.
Oleh karena itu, Edi berharap hukuman yang diterima Minah dan ketiga anaknya adalah hukuman seumur hidup.
"Dulu biasa-biasa saja karena jarang ngobrol sama Saminah. Kalau sekarang abis tahu kejadian ini ya takut," ucap Edi.
"Oleh karena itu hukumannya ya seumur hidup," imbuhnya.
Edi khawatir jika kakak dan ketiga keponakannya tidak dihukum seumur hidup maka bisa berpotensi mengancam orang lain, terutama dirinya dan Misem.
"Karena kalau tidak, maka berpotensi bisa mengancam orang lain terutama ibu dan saya. Orang kalau sudah jelek maka bisa berpotensi, bukan saya menuduh tapi mengantisipasi," pungkas Edi.
Baca Juga: Seksinya Nagita Slavina Pakai Baju Renang Off Shoulder saat Liburan di Bali
(*)