Grid.ID - Korban pembunuhan dan pembakaran di Sukabumi Edi Chandra Permana alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana, akhirnya dimakamkan.
Pupung Sadili dan Dana, dimakamkan di komplek TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Jumat (30/8/2019).
Di antara kerumunan peziarah yang datang di pemakaman, berdiri sosok istri pertama Pupung Sadili sekaligus ibu kandung Dana, Heni.
Berdiri tepat di samping makam mantan suami dan putranya, Heni tak kuasa menahan tangisnya.
Bagaimana tidak, Heni yang telah membesarkan Dana hingga dewasa, harus melihat putranya tewas ditangan ibu tiri.
Ya, Pupung Sadili dan Dana tewas setelah dibunuh oleh istri muda sekaligus ibu tiri korban, AK.
Mengutip Kompas.com, Aulia Kesuma alias AK, nekat membunuh kedua korban karena memiliki utang Rp 10 miliar.
Tak sendiri, Aulia Kesuma mengajak putra kandungnya, Geovanni Kelvin (25) untuk membunuh kedua korban.
Selain itu, AK juga menyewa dua pembunuh bayaran yang ia janjikan upah Rp 500 juta guna melancarkan aksinya.
Pasca ditangkap pada Senin (26/8/2019) lalu, AK mengaku menyesal sudah membunuh suami dan anak tirinya.
Baca Juga: Dana Dibunuh oleh Ibu Tiri, Sang Ibu Kandung Ternyata Pernah Beri Pesan Menyentuh untuknya
"Saya menyesal pak, saya rasanya pengin bunuh diri aja pak," ucap AK terisak, saat diwawancari oleh Kompas TV.
Namun, penyesalan hanya tinggal penyesalan.
Perbuatan AK itu, sudah menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.
Khusunya ibu kandung Dana, Hani.
Hadir di pemakaman Dana dan Pupung Sadili, Hani tampak tak mampu menahan kesedihannya.
Mengutip dari Tribun Jakarta, Heni tampak terus menitikkan air matanya di atas makam anaknya.
Tangisnya itu kian menjadi saat menyaksikan jenazah Dana dan Pupung Sadili dimasukkan ke dalam liang lahat yang sama.
Bahkan, Heni sampai nyaris pingsan ketika kedua jasad keluarganya sudah ditutup dengan tanah.
Dengan suara lirih, Heni memberikan pesan terakhirnya kepada sang putra yang kini telah tiada.
"Selamat jalan sayangku," ucap Heni di depan makam Dana dan Pupung Sadili. (*)