Grid.ID - Kisah tragis dialami Hasanudin (29) seorang Ustaz yang tinggal di Teluk Naga, Tangerang, Banten.
Hasanudin mengalami luka parah setelah disiram air keras oleh seorang lelaki yang diduga adalah selingkuhan istrinya.
Melansir laman Wartakota.com, Minggu (1/9/2019), Hasanudin diserang pelaku pada Jumat (20/8/2019) malam.
Istri korban berinisal Y (25), dan selingkuhannya berinisial R (33).
Dilansir dari tayanagn Patroli, yang diunggah di kanal Youtube Indosiar, Minggu (1/9/2019), kejadian berlangsung saat Hasanudin pulang dari mengajar ngaji di Majelis Talim Al-Hasanah di kampung Pangkalan.
Pelaku menyerang Hasanudin di lingkungan rumahnya yang berada di Kampung Pangkalan RT 01/RW 01 Teluk Naga, Tangerang.
Saat pulang dari Majelis Talim, korban dihadang oleh dua orang laki-laki.
Baca Juga: Selama Ini Jarang Bahas Soal Asmara, Cinta Laura Justru Ngaku Pernah Selingkuh
Korban dan pelaku bahkan sempat beradu mulut.
Salah seorang pelaku langsung menyiramkan air keras ke tubuh Hasanudin.
Tetangga korban yang mengetahui kejadian tersebut langsung menolong korban dan melarikan korban ke Rumah Sakit Umum Tangerang untuk mendapatkan pertolongan.
Penyerangan yang dilakukan oleh Pelaku diduga lantaran sakit hati pernah ditegur oleh korban.
Para tetangga menyebutkan bahwa istri Hasanudin pernah kabur bersama dengan laki-laki selingkuhannya.
"Sebelum peristiwa ini istri korban sempat kabur dari rumah, yang kita nggak tahu kemana, namun belakangan kita ketahui istri korban keluar dengan pelaku," ungkap Marzuki, tetangga korban, dikutip dari tayangan Patroli.
Setelah menyerang Hasanudin, pelaku pun langsung melarikan diri karena takut jadi amukan masa.
Baca Juga: Bak Kesetanan Saat Tahu Istrinya Selingkuh 6 Tahun, Pria Solo Ini Tusuk Sang Selingkuhan Sampai Mati
Dilansir dari laman Wartakota.com, pelaku melarikan diri hingga ke Pulau Untung Jawa.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolsek Teluk Naga, AKP Dodi Abdulrohim.
"Dia (R) sempat kabur ke wilayah Pulau Untung Jawa setelah melakukan penyiraman air keras kepada korban," ujar Dodi, dikutip dari laman Wartakota.com.
Polisi berhasil meringkus pelaku dalam waktu kurang dari 1 x 24 jam.
Hal teresebut atas petunjuk dari korban, sebelum menghembuskan napas terakhir.
"Kami menangkap pelaku karena keterangan dari korban. Saat di rumah sakit sebelum meninggal dunia,
"Korban memberitahu bahwa R ini yang menyiramkan air keras," terangnya.
Maut tak dapat ditolak, nyawa Hasanudin tak bisa diselamatkan.
Korban yang mengalami luka cukup parah menghembuskan napas terakhir pada Minggu (1/9/2019) pagi.
(*)