Grid.ID - Seminggu terakhir, publik dihebohkan dengan pembunuhan ayah anak Edi Chandra Permana alias Pupung Sadili dan M Adi Pradana alias Dana.
Pembunuhan ayah anak ini terungkap ketika jasad Pupung Sadili dan Dana ditemukan dalam kondisi terbakar di kawasan Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu (25/8/2019) lalu.
Setelah diselidiki kepolisian, ternyata pelaku pembunuhan ayah anak Pupung Sadili dan Dana adalah anggota keluarga mereka sendiri.
Istri muda Pupung Sadili dan ibu tiri Dana, Aulia Kesuma alias AK (45), menjadi otak pembunuhan ayah anak ini.
Berencana membunuh dua orang, Aulia Kesuma alias AK sampai menyewa 2 orang pembunuh bayaran.
Tak hanya itu, AK juga mengajak putra kandungnya, Geovanni Kelvin alias KL (25) untuk ikut membunuh kedua korban.
Awalnya, keterlibatan Geovanni Kelvin dalam pembunuhan ini hanya didasari oleh perintah keji sang ibu, AK.
Apalagi ketika penyidik menemukan fakta jika AK memiliki utang Rp 10 miliar sebagai motif pembunuhan berencananya.
"Utangnya mencapai Rp 10 miliar. Rp 7 miliar di Danamon, Rp 2,5 miliar di BRI dan 500 juta di kartu kredit," ungkap Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi, dikutip Grid.ID dari Tribun Jabar.
Namun ternyata, Geovanni Kelvin ikut melakukan pembunuhan tak serta merta menuruti perintah keji sang ibu.
Baca Juga: 3 Tahun Isap Vape, Remaja 18 Tahun Ini Terbaring Koma dan Derita Sakit Paru-paru Akut
Kesempatan membunuh ini diambil Geovanni Kelvin lantaran ia juga memiliki dendam kesumat kepada sang saudara tirinya, Dana.
Mengutip Kompas.com, Nasriadi menegaskan jika Kelvin tidak dipaksa membunuh oleh ibunya, Aulia Kesuma.
"Kelvin (KL) enggak ada (pemaksaaan), dia juga merasa sakit hati karena merasa terusir dari rumah tersebut," jelas Nasriadi.
Nasriadi mengatakan, pelaku KL merasa terusir karena sebenarnya ia ingin tinggal bersama keluarga barunya.
Namun karena ada ketidakcocokan, Kelvin akhirnya terpaksa angkat kaki dari rumah itu.
"Karena Kelvin kan ingin tinggal bersama mereka di situ tapi akhirnya karena ketidakcocokan akhirnya Kelvin dan adiknya pindah ke apartemen," terangnya.
Kebencian Kelvin kepada korban Dana, ternyata sudah cukup lama terjadi.
Baca Juga: Dana Dibunuh oleh Ibu Tiri, Sang Ibu Kandung Ternyata Pernah Beri Pesan Menyentuh untuknya
Bahkan, keduanya sampai menuliskan kata-kata tak pantas di media sosial karena saking bencinya.
"Kebencian antara Dana dan Kelvin ini sudah sangat lama.
"Bahkan di medsos kata-kata nya kalau anak gua, lu gua bunuh untung bukan anak gua," ucap Nasriadi.
Pada Senin (26/8/2019) lalu, Geovanni Kelvin diamankan kepolisian saat tengah dirawat di RS Pusat Pertamina.
Baca Juga: Hadiri Ulang Tahun Al Ghazali, Lihat Gaya Mewah Maia Estainty Bawa Tas Harga Puluhan Juta Rupiah
Ia dirawat karena mengalami luka bakar saat hendak membakar jasad Pupung Sadili dan Dana pada Minggu (25/8/2019).
Namun kini, pelaku KL sudah dipindah kepolisian ke RS Polri Kramat Jati.
"Yang bersangkutan statusnya sudah menjadi tersangka, mungkin karena pertimbangan seperti itu dirasa aman jika ditempatkan di RS Polri. atau untuk proses hukum," jelas Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Pol Musyafak.
(*)