Grid.ID - Baru-baru ini, warga Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi dihebohkan dengan kasus anak kandung bunuh ayah karena suara mendengkur.
Seorang ayah bernama Juminta (65), dibunuh oleh anak kandungnya sendiri cuma gara-gara mendengkur saat tidur.
Mengutip Tribun Jakarta, kejadian ayah dibunuh anak kandung karena mendengkur ini terjadi pada Sabtu (31/8/2019) tengah malam.
Baca Juga: 3 Tahun Isap Vape, Remaja 18 Tahun Ini Terbaring Koma dan Derita Sakit Paru-paru Akut
Saat tu, anak kandung korban, Suherman (35) sedang tertidur.
Namun sekitar pukul 02.00 WIB, Suherman terbangun gara-gara mendengar suara mendengkur ayahnya, Juminta.
Tanpa pikir panjang, Suherman langsung mengambil linggis yang ada di dalam rumah.
Linggis itu digunakan Suherman untuk memukul ayahnya yang sudah uzur itu sebanyak tiga kali.
Kabar perisitiwa nahas ini juga sudah dibenarkan oleh Kapolsek Sukatani AKP Taifur.
"Dia (tersangka), kesal kalau tidur ada suara dengkur atau ngorok segala macem.
"Merasa terganggu lalu dia tersangka keluar dan mengambil linggis langsung menghantam ke korban yang sedang tidur," ungkap Taifur.
Mirisnya, seusai membunuh Suherman justru keluar rumah dan melanjutkan tidurnya di rumah sang kakak.
Kematian Juminta ini baru diketahui pihak keluarga pada pagi harinya.
Anggota keluarga langsung histeris saat melihat Juminta telah tewas pada pukul 05.00 WIB.
Polisi yang dipanggil pihak keluarga, langsung mengamankan pelaku Suherman yang masih berada di rumah kakaknya.
Kini, Polsek Sukatani sedang mendalami kondisi kejiwaan pelaku.
"Kami masih dalami ya terutama terkait kejiwaan tersangka," ujar Taifur.
Menurut kesaksian warga sekitar, pelaku Suherman memang dikenal memiliki gangguan jiwa.
Mengutip Warta Kota, Suherman dulunya memiliki usaha lapak rongsokan.
Namun, Suherman mulai menjadi menyendiri setelah usahanya bangkrut 5 tahun lalu dan ditinggal oleh istrinya.
"Dulu banyak uang, saat masih jadi bos limbah bos lapak.
"Dulu tinggal di lapak rongsokannya engga jauh dari rumahnya.
"Tapi pas bangkrut sekitar satu tahun jadi tinggal sama orangtuanya," ungkap Turiman (40), warga setempat yang mengaku kenal pelaku.
Turiman bercerita jika pelaku suka bermasalah dengan keluarganya semenjak saat itu.
"Suherman memang setelah waras, kalau lagi kumat ya gitu. Suka berantem jadinya sama bapaknya atau keluarganya," ujarnya lagi. (*)