Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia resmi diluncurkan pada Minggu (1/9/2019), di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.
Acara peluncuran buku tersebut dihadiri oleh adik dan orangtua Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), Almarhum Sutopo Purwo Nugroho.
Ayah dari Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa dirinya sangat bangga kepada sang anak karena tak pernah merepotkan orangtua dan tekun belajar.
Kendati demikian, ternyata Sutopo Purwo Nugroho pernah tersandung kebimbangan dan kekhawatiran saat dirinya mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa kampus ternama, yaitu Universitas Gajah Mada (UGM).
"Yang masih membekas pas (Sutopo) semester 1, dia putus asa bahwa jurusan Geografi jurusan mati," ungkap Ayah Sutopo Purwo Nugroho, Siharsono, saat ditemui Grid.ID bersama istrinya, Sri, di kawasan Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2019).
Kegelisahan Sutopo Purwo Nugroho tersebut pun membuat sang ayah ikut turun tangan menyemangati anaknya.
Baca Juga: Kepergok Bawa Benda Terlarang, Syahrini Diusir Petugas Saat Nonton Drama Musical di Singapura
Mengikuti kata para leluhur, orangtuanya pun sampai memasakkan hati kuda yang dipercaya dapat menguatkan hati siapa pun yang memakannya.
"Dengan cara saya mengikuti para leluhur hati kuda dimasak. Memiliki arti kemauan, menunjukkan hatinya kuat. Anak saya menyelesaikan pendidikannya diberi lauk," ungkap Suharsono.
Masakan hati kuda tersebut dijadikan bekal oleh Ibunda untuk kemudian dibawa Sutopo Purwo Nugroho.
Lucunya, Sutopo Purwo Nugroho ternyata tak mengetahui bahwa bekal yang dibawanya tersebut merupakan hati kuda.
Lama berselang, barulah orangtuanya mengungkapkan kepada Sutopo Purwo Nugroho bahwa dirinya pernah dimasakkan hati kuda.
"Saya yang masak, dibawa ke kampus untuk makan," ungkap Ibunda, Sri.
"Dia nggak tau itu hati kuda, pokoknya ada makanan ya dimakan, setelah itu baru saya ceritai," timpal Suharsono.
Sutopo Purwo Nugroho sendiri mengaku tak merasakan rasa yang aneh ketika memakan hati kuda buatan ibunya.
"Rasanya biasa saja kaya daging sapi," kata Sri menirukan kata-kata Sutopo Purwo Nugroho.
Singkat cerita, akhirnya Sutopo Purwo Nugroho yang awalnya ragu dengan pendidikan yang dijalaninya, membawa kabar bahagia kepada orangtuanya bahwa dirinya berhasil menyelesaikan pendidikannya di UGM.
"Pak besok 23 Februari Bapak diundang ke kampus UGM untuk mewakili saya akan diwisuda, saya mewakili fakultas saya, bapak menyampaikan 1 atau 2 patah kata," cerita Suharsono menirukan perkataan anaknya kala itu.
(*)