Grid.ID - Sejak pertama kali dirilis pada Agustus 2016, Instagram Stories mengundang perhatian netizen.
Banyak yang beralih dari Snapchat ke Instagram Stories, meski konsep keduanya serupa.
Bedanya, Instagram Stories menyatu dengan layanan utamanya yang sudah jauh lebih populer.
Selain itu, urutan-urutan pada Instagram Stories bukan berdasarkan waktu atau kronologis, melainkan algoritma.
Misalnya saja urutan orang yang melihat (view) konten Instagram Stories.
Kerap kali deretan orang teratas sama saja dari waktu ke waktu, bisa jadi pacar, sahabat, atau orang-orang terdekat Anda.
Ini bukan kebetulan, sebab algoritma telah merumuskannya pada beberapa faktor.
Salah satunya adalah seberapa sering orang tersebut membuka profil dan foto-foto Anda.
Orang itu tak perlu banyak berinteraksi dengan Anda seperti melontarkan komentar atau memberi like.
Intinya, orang pada jejeran teratas view Instagram Stories adalah para penguntit atau diistilahkan stalker.