Grid.ID - Nama Dian Sastro sempat menjadi perbincangan hangat di media usai membagikan kisah anaknya.
Dian Sastro mengungkapkan bahwa putra pertamanya, Shailendra Naryama Sastraguna Sutowo mengidap autisme.
Mengutip dari laman Tribunstyle.com awalnya ia tak percaya jika putranya harus mengalami gejala autisme di usia delapan bulan kala itu.
Tanda dari gejala autisme pertama kali Dian Sastro sadari saat sang putra tak pernah menatapnya secara langsung.
Setelah dibawa ke dokter tumbuh kembang anak, anak pertama Dian Sastro ternyata didiagnosa autis.
"Aku rindu loh ada eye contact sama anak saya, aduh saya kalau ngomong begini pengin nangis loh," celetuk Dian Sastro dari panggung diskusi soal anak berkebutuhan khusus di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).
Lewat kanal Youtube SCTV (2/9/2018), Dian Sastro mengakui secara gamblang bahwa putra sulungnya mengidap autisme.
Ia pun menceritakan bagaimana kronolgi dirinya merawat putra sulungnya saat diketahui bahwa anaknya tersebut mengidap autisme.
Baca Juga: Tak Dapat Dukungan dari Suami, Dian Sastro Pontang-Panting Kerja untuk Biaya Terapi sang Anak
"Saya sendiri kehadiran saya di sisni, sebagai orang tua dari anak yang punya kebutuhan khusus. Waktu itu saya bisa melihat anak saya spesial. Sejak ia berumur 8 bulan," cerita Dian.
Mengetahui anaknya mengidap autisme, Dian Sastro memberikan beberapa terapi untuk putranya tersebut.
Di sini, ia juga mengaku mengalami sedikit kesulitan baik itu secara fisik, mental dan materi.
"Saya lakukan terapi wicata, terapi okupasi dan juga terapi perilaku buat anak saya, walaupun awalnya itu berat, beratnya nggak cuma dari segi dana dan juga dari segi keteguhan," tutur bintang film AADC itu.
Baca Juga: Tak Dapat Dukungan dari Suami, Dian Sastro Pontang-Panting Kerja untuk Biaya Terapi sang Anak
Ia juga menjelaskan bahwa kerja keras yang ia lakukan semata-mata untuk membiayai biaya terapi putranya, karena di sisi lain ia tak mendapat dukungan dari suaminya kala itu.
"Makanya kalau temen-temen tahu saya sangat rajin bekerja itu karena salah satunya untuk kekeuh memberikan terapi-terapi itu. Karena, terus terang suami saya waktu itu nggak support."
"Dia merasa anak kita nggak ada masalah. Ya saya kekeuh aja dengan insting ibu-ibu. Jadi yaudah, saya kasih semua terapi itu dengan segala pengorbanannya," cerita Dian.
Berkat semua perjuangan dan kerja kerasnya selama ini, saat ini putra sulungnya tak lagi perlu melakukan terapi. Putranya sudah bisa berkomunikasi layaknya anak kecil pada umumnya.
"Tapi,alhamdulillah semuanya pay off, jadi semua ternyata ada hasilnya," cerita Dian
Pemeran Kartini dalam film Kartini itu menceritakan salah satu momen yang paling ia suka adalah ketika ia bisa saling curhat dengan putranya tersebut.
"Momen yang saya tunggu adalah sekarang saya bisa curhat-curhatan sama anak saya yang cowok. Kalau saya sedih dia bisa ikut sedih. Dia bisa empati."
"Di rumah dia bisa berdua sama adiknya, bersekongkol, licik ngerjain bapa ibunya. Jadi dia, kemauan untuk bermain dengan orang lain yaitu adiknya sendiri udah bounding banget."
(*)