Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID- Aktor Joaquin Phoenix disebut sebagai pemeran Joker yang paling gila yang pernah muncul di layar lebar.
Joaquin Phoenix memerankan sosok Arthur Fleck, pria yang memiliki masalah mental kemudian berubah menjadi Joker dalam film garapan Todd Phillips.
Banyak penonton yang terpukau dengan akting Joaquin Phoenix sebagai Joker saat ditayangkan perdana di Venice Film Festival, Sabtu (31/8/2019).
Baca Juga: Ditayangkan Pertama Kali di Festival Film Venice 2019, Film Joker Berhasil Pukau Penonton
Ketika ditanya soal bagaimana caranya mendalami karakter ikonik DC Comics itu, Joaquin Phoenix mengaku memiliki pendekatan tersendiri.
Phoenix tidak mengambil referensi dari karakter Joker yang pernah dimunculkan dalam film-film yang sudah ada.
Bersama sutradara Todd Phillips, Phoenix mendesain karakter, penampilan, dan tawa sejak 6 bulan sebelum syuting.
Baca Juga: Kehidupan Kelam Penjahat Joker akan Disingkap Dalam Film Spin-Off Batman, Joker
Setelah memiliki konsep, hal pertama yang dilakukan Phoenix adalah menurunkan berat badannya yang dikabarkan mencapai sekitar 52 pon atau 23 kilogram.
"Hal pertama bagi kami adalah penurunan berat badan. Itu mempengaruhi psikologimu," ujarnya dikutip Grid.ID dari The Daily Beast, Senin (2/9/2019).
Ia mengaku menjadi gila ketika kehilangan berat badan sebanyak itu.
Baca Juga: Sutradara Avengers: Endgame Setuju Keanu Reeves Perankan Moon Knight, Superhero Batman Versi Marvel
"Anda mulai menjadi gila ketika Anda kehilangan berat badan sejumlah itu dalam waktu sebanyak itu," ungkapnya.
Phoenix menambahkan, ia juga membaca sebuah buku tentang pembunuh politik dan calon pembunuh.
Dari situ, ia mencoba untuk memecah berbagai jenis kepribadian.
Baca Juga: Aktingnya Sebagai Batman Diragukan, Robert Pattinson Dibela Produser
Dia juga menuliskan jurnal harian Arthur Fleck dan buku lelucon untuk membantu melahirkan kembali sosok Joker.
"Pada awal latihan, aku diberi jurnal dan buku lelucon"
"Itu sangat membantu, karena aku telah berada di sana selama beberapa minggu dan tidak yakin bagaimana aku akan memulainya lalu Todd mengirimi jurnal kosong," jelasnya.
Baca Juga: Berhasil Lolos Seleksi Batman dengan Cepat, Apa Rahasia Robert Pattinson?
Awalnya ia kesulitan untuk menulis buku harian, namun setelah beberapa hari, ia akhirnya mendapatkan ide.
Melihat karakternya sebagai begitu tragis, Phoenix kemudian berlatih untuk membuat tawa yang terdengar menyakitkan.
"Aku berlatih sendiri dan kemudian meminta Todd untuk menyeleksi tawaku karena aku merasa harus melakukannya di depan orang lain. Butuh waktu lama bagiku," terangnya.
Baca Juga: Sempat Dicibir, Robert Pattinson Akhirnya Resmi Perankan Tokoh Batman
Meski karakternya tampak begitu tragis, Phoenix membuat sosok Arthur sedikit lebih ringan.
"Itu bukan siksaan, itu perjuangannya untuk menemukan kebahagiaan, untuk menemukan kehangatan dan cinta," terangnya.
Sementara itu, Phillips mengatakan Joker-nya dipengaruhi oleh studi berbagai karakter dalam film 70-an.
Beberapa di antaranya Taxi Driver, The King of Comedy, Serpico, dan One Flew Over the Cuckoo's Nest .
Selain itu, ada film bisu The Man Who Laughs yang menjadi inspirasi penting bagi sutradara dan bintang.
(*)