Find Us On Social Media :

Guru di Madura Tewas Ditangan Murid Sendiri, Gegara Sebelumnya Lakukan Hal Ini

By Octa, Jumat, 2 Februari 2018 | 18:59 WIB

Terima pukulan dari siswanay sendiri, guru honorer SMAN di Madura tewas (1/2/2018)

Grid.ID - Siswa berinisial MH, nggak terima dengan apa yang dilakukan guru bernama Ahmad Budi Cahyono.

Buntutnya terjadilah insiden pemukulan siswa SMAN 1 Torjun Sampang, Madura, Jawa Timur terhadap guru muda itu, Kamis (1/2/2018).

Akibat dari pemukulan itu, malam harinya (21.40 WIB), guru Ahmad Budi Cahyono meninggal dunia di rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.

Dari Surya.co.id, kejadian itu terjadinya sekitar pukul 13.00 WIB pada saat sesi jam terakhir.

(BACA : Lebih Mahal Rp 800 Dari Pertalite, Inikah Keunggulan Bensin Total Performace 90)

Guru Budi yang masih berstatus honorer sedang mengajar Mata Pelajaran Seni Rupa di kelas IX tentang Seni Lukis.

Siswa berinisial MH ini tidak mendengar pelajaran yang disampaikan Budi, malah mengganggu teman-temannya dengan mencoret-coret lukisan mereka.

Budi pun menegur siswa yang anak seorang kepala pasar ini.

Namun teguran itu tak dihiraukan, malah MH semakin menjadi-jadi mengganggu teman-temannya.

Akhirnya guru Budi menindak  MH dengan mencoret pipinya pakai cat warna dan itu yang membuat MH nggak terima sehingga terjadi insiden pemukulan.

Kemudian siswa dan guru lainnya melerai dan membawa mereka ke ruang guru untuk menjelaskan duduk perkaranya.

"Saat itu Kepsek tidak melihat adanya luka di tubuh dan wajah P. Budi dan mempersilahkan agar P. Budi pulang duluan.

Kemudian Kepsek mendapat kabar dari pihak keluarga P. Budi bahwa sesampainya di rumah, P. Budi istirahat (tidur) karena mengeluh sakit pada lehernya.

(BACA : Ngeri! Diduga Spion Bisa Nutup Sendiri Saat Sedang Berkendara, Honda Recall Produk Accord dan Odyssey)

Selang beberapa saat P. Budi kesakitan dan tidak sadarkan diri (koma) dan langsung dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo-Surabaya," tulis laporan yang dikutip Grid.Id dari Surya.co.id.

Pukul 21.40 WIB dikabarkan guru Budi sudah meninggal dunia di RSUD Dr. Soetomo.

Kabar ini rupanya telah sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Saiful Rachman.

Saat dikonfirmasi Surya, Saiful memastikan korban sudah dibawa pulang keluarganya, Jumat (2/2/2018) dini hari.

"Jam 03.00 korban telah dibawa pulang keluarganya dari RS Dr Soetomo Surabaya," kata Kepala Dindik Jatim Saiful Rachman, Jumat (2/2/2018).

Saiful sangat menyayangkan insiden tersebut. Dia juga prihatin karena peristiwa itu terjadi saat jam pelajaran di kelas.

Korban dikenal jago musik termasuk biola. Juga ganteng. "Dia guru idola para siswanya. Pinter dan Multi talent dan masih muda. 27 tahun," ucap Saiful.

Dalam cuitannya di Twitter, Saiful Rachman bertekat akan menuntaskan kasus penganiayaan siswa yang menewaskan guru guru di SMA Tarjon, Sampang.  

Menurutnya persoalan ini sangat serius dan harus ditindaklanjuti secara hukum.(*)

(artikel ini sudah tayang di Surya.co,id, judul : Murid Aniaya Guru hingga Tewas di Sampang, 'Dia Guru Idola Siswa, Multitalent,' Kata Kadindik Jatim)