Grid.ID - Kecelakaan beruntun di tol Cipularang yang melibatkan 21 kendaraan bertabrakan menyebabkan adanya korban luka dan korban jiwa.
Tak jauh dari lokasi kejadian kecelakaan beruntun di tol Cipularang, terdapat para pekerja proyek yang turut mengevakuasi korban.
Para pekerja proyek memberikan kesaksian usai bantu evakuasi korban kecelakaan beruntun di tol Cipularang.
Melansir dari laman Tribun Jabar, tak jauh dari lokasi terjadinya kecelakaan terdapat beberapa pekerja PT Jasa Marga yang sedang mengerjakan pembuatan lereng di dekat jalan Tol Cipularang.
Kurang lebih 20 pekerja yang ada disana menjadi saksi kecelakaan maut yang melibatkan 21 kendaraan mulai dari dumb truck, bus, hingga mobil pribadi itu.
Salah satunya adalah Asep (30) yang sedang beristirahat melihat langsung kecelakaan beruntun di KM 91+200 Tol Cipularang arah Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Asep menjadi satu dari 30 pekerja proyek lereng PT Jasa Marga yang turut membantu proses evakuasi korban kecelakaan.
Tak sedikit kesaksian yang diungkapkan para pekerja proyek yang membantu evakuasi korban kecelakaan di Tol Cipularang, salah satunya kondiri tragis seorang ibu yang tangan kirinya putus.
Diwartakan Grid.ID sebelumnya, telah terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan 20 kendaraan di Kilometer 92 Tol Purbaleunyi, Senin (2/9/2019) pukul 12.30 WIB.
Salah satu saksi dalam kecelakaan beruntun tersebut adalah para pekerja dari PT Jasa Marga salah satunya adalah Asep.
Saat mengetahui kecelakaan tersebut, Asep dan beberapa rekannya ikut memberi pertolongan kepada para korban kecelakaan.
Asep bahkan melihat ada korban yang merintih-rintih minta tolong karena tubuhnya terjepit di dalam mobil.
Padahal tak jauh dari sana, api yang membakar empat kendaraan berkobar dengan besar dan mulai mengeluarkan ledakan.
Asep dan rekan-rekannya lantas menyelamatkan korban tersbeut.
"Saya otomatis ke pinggir karena api mebesar. Banyak teriakan minta tolong," ucap Asep, seperti yang diwartakan TribunJabar.com, pada Selasa (3/9/2019).
Tak hanya itu, Asep dan beberapa rekannya ikut menyelamatkan korban yang terjebak di dalam mobil Toyota Avanza yang terguling dan ringsek.
"Syukur mereka selamat. Mereka berteriak-teriak histeris. Ada yang menyebut nama Allah. Saya juga sempat melihat ada ibu yang tangan kirinya putus dan badannya terbakar," ucap Asep.
Tak hanya Asep, salah satu rekannya yang bernama Eris (35) juga menyaksikan salah satu mobil berjenis Daihatsu Xenia yang terbang dari jalan tol menabrak pembatas jalan hingga ke dasar tol Cipularang.
"Saya lihat persis itu mobil membanting ke kiri menabrak pembatas jalan dan terbang," ucap Eris.
Belakangan diketahui, mobil terbang tersebut berplat H 8670KY yang dikendarai seorang korban selamat bernama Dwi Reza Febrian (35).
"Katanya mobil saya terbang, kayak di film Fast and Furious," ujar Dwi saat ditemui di rumah sakit.
Warga Desa Tawang Sari, Kecamatan Semarang Barat, Semarang mengaku tak mengetahui bagaimana ia bisa selamat.
"Saya hanya ingat mobil saya ditabrak dari belakang, saya sudah tidak sadarkan diri. Mobil saya loss, setir saya loss kan. Saya pasrah," ujar Dwi
Meski mobilnya rusak parah, Resa hanya mengalami lecet.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Tol Purbaluenyi yang Makan Banyak Korban Diduga karena Hal Ini
"Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka, saya langsung tendang pintu mobil lalu keluar. Kepala saya berdarah. Saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya langsung video call sama istri, memberi kabar saya saya selamat," ujarnya.
"Saya bersyukur bisa selamat, padahal mobil hancur."
Dilansir dari laman Kompas.com, sebanyak 8 orang dinyatakan meninggal dunia, 3 luka berat, dan 25 orang mengalami luka ringan dalam kecelakaan di Tol Cipularang.
Baca Juga: Dahsyatnya Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang, 15 Mobil Saling Bertumpuk Hingga Ringsek Parah
Dari delapan korban tewas, baru empat orang yang berhasil diidentifikasi, sedangkan empat lainnya belum teridentifikasi karena kondisi tubuh yang penuh luka bakar.
Para korban kecelakaan dibawa ke RS MH Thamrin, RS Siloam, dan RS Banyu Asih untuk mendapatkan penanganan. (*)