"Baru 20 Agustus kemarin saya ke Bandung, diperiksa kromosom biayanya lumayan besar Rp 1,8 juta, saya masih ada utang karena uangnya hasil nabung selama ini juga tak cukup," ungkap Iyan Kustian, pada Selasa (3/8/2019).
Tes kromosom harus dilalui Aimar berdasarkan saran dokter untuk mengetahui jenis kelamin yang sesuai apakah perempuan atau laki-laki.
"Saya juga bingung, selama ini saya arahkan main ke anak laki-laki, tapi kata dokter harus hati-hati, saya jadi bingung juga," ujar Iyan.
Baca Juga: 25 Tahun Jadi Polisi, Ipda Erwin Gugur Usai Tersambar Api dalam Aksi Demo Mahasiswa di Cianjur
Tes kromosom yang dilakukan pada pertengahan bulan Agustus tersebut baru bisa diketahui sebulan kedepan.
Bahkan, apabila hasilnya seimbang, Aimar harus disuntik hormon untuk melihat dominasinya.
"Kehati-hatian diperlukan, jika nanti saya arahkan laki-laki takutnya tumbuhya perempuan begitu juga sebaliknya," imbuh Iyan.
Baca Juga: Ipda Erwin, Polisi Korban Pembakaran Mahasiswa Demo di Cianjur Dikabarkan Telah Meninggal Dunia
Saran untuk melakukan tes kromosom sebanarnya sudah diterima Iyan sejak sang anak lahir di Puskesmas Cakung, yang kemudian di rujuk ke RS Persahabatan.
"Sejak lahir dokterpun sudah menyarankan untuk dites kromosom dan sebagainya, namun biayanya besar saya mengumpulkan uang dulu dan mendaftarkan ke BPJS, namun ternyata BPJS tak mengcover semua, seperti tes kromosom kemarin," terang Iyan.
Kesedihan Iyan dan sang istri Ida Rosida (37) semakin terasa lantaran Aimar kini sudah mulai minder untuk bermain bersama teman seumurannya.