Ditambah lagi, ada mitos yang menyebut jika rute Tol Cipularang dibuat melingkar karena dulu, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo dengan alat berat namun gagal.
Namun mitos hanyalah sekedar mitos belaka, karena tingginya angka kecelakaan di ruas Km 90 hingga Km 100 Tol Cipularang juga bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, tingginya angka kecelakaan bisa jadi disebabkan oleh aspek geometrik jalan tersebut.
“Kalau saya lihat dari sisi geometrik jalan itu memang jalan kan agak tikungan dan kemudian turunan".
"Jadi kalau dari Bandung pasti kecenderungannya adalah kecepatan tinggi," ungkap Budi, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Meski begitu, Budi belum bisa berkomentar mengenai penyebab pasti kecelakaan beruntun yang terjadi pada Senin (2/9/2019) siang.
Untuk itu, pihak Kemenhub menerjunkan tim ke lokasi untuk mencari tahu penyebab pasti dari kecelakaan maut tersebut.
“Kami juga ingin tahu sebenarnya faktor penyebabnya apa, karena ada kebakaran juga kalau enggak salah ya melibatkan beberapa kendaraan".
"Jadi ini termasuk kecelakaan yang menonjol," tutupnya. (*)