Find Us On Social Media :

Sempat Muntah, Begini Kesaksian Istri Saat Detik-detik Terkahir Bersama Guru yang Dianiaya Oleh Siswanya

By Arif B Setyanto, Sabtu, 3 Februari 2018 | 01:38 WIB

Istri Budi, guru yang dianiaya oleh siswanya

Grid.ID - Seorang guru bernama Achmaf Budi Cahyanto dilaporkan meninggal dunia setelah dianiaya oleh siswanya.

Insiden maut ini terjadi di SMAN 1 Torjun, Sampang, Madura, pada kamis (1/2/2018).

Dari keterangan pihak berwajib, kejadian ini terjadi sekitar pada sesi jam terakhir, pukul 1 siang.

Dilansir Grid.ID dari Surya.co.id, kejadian bermula saat murid yang berinisial MH tak mau mendengar materi yang disampaikan oleh Budi.

(BACA : Postingan Terakhir Guru Budi yang Tewas Dianiaya Murid Bikin Netizen Merinding: Ya Allah, Seperti Firasat.... )

Bahkan, sikapnya menjadi-jadi dengan malah mengganggu teman-teman, mencoret-coret lukisan mereka.

Budi tidak tinggal diam dan menegur murid yang ternyata anak seorang kepala pasar.

Namun, peringatan sang guru tidak diperdulikan MH.

Keusilannya justru semakin menjadi.

(BACA : Akun FB Murid yang Pukul Guru Sampai Tewas Dibanjiri Hujatan, Netizen: Komentarnya Serasa Live Streaming )

Akhirnya Budi mengambil sikap dengan mencoret pipi MH menggunakan cat warna.

Tapi MH tidak terima dan sontak melepaskan bogem mentah.

Keonaran ini segera dilerai oleh sejumlah murid dan guru lainnya.

Nah, Istri Budi, Sianit Shinta (22) bercerita bahwa Budi langsung tidur sepulang dari sekolah.

(BACA : Jadi Tersangka Kasus Dugaan Suap, Ternyata Segini Jumlah Harta Kekayaan Zumi Zola )

Namun, saat bangun Budi mengeluh sakit kepala.

Shinta pun panik menanyakan apa penyebab keluhan suaminya itu.

'"Apa kamu jatuh dari motor atau jatuh kepleset?'" tanya Shinta dikutip Grid.Id dari Kompas.com.

Lantas, Budi menjaawab dengan jujur bahwa dia telah dipukul oleh salah satu siswanya.

(BACA : Sambut Tahun Anjing Tanah, Inilah 12 Peruntungan Shio di Tahun 2018, 5 Shio Ini Beruntung Banget Sepanjang Tahun! )

Barulah setelah itu, Budi muntah dan minta ditidurkan di kasurnya.

Shinta lalu membopong suaminya ke kamar dan mencoba menghubungi dokter.

Nah, karena Budi sudah tak sadarkan diri, tanpa pikir panjang dibawalah dia ke Puskesmas Torjun.

Namun, pihak Puskesmas tidak mampu menangani Budi.

Sehingga, dia kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Sampang.

Di rumah sakit tersebut juga mengaku tidak bisa menangani Budi sehingga dia langsung dirujuk ke rumah sakit di Surabaya.

Tapi nahas, nyawa Budi tak bisa tertolong.

Dia meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WIB. (*)