Grid.ID - Mati Batang Otak dan organ dalam nggak berfungsi, itu diagnosis yang diberikan dokter di RS Dr. Soetomo Surabaya, Jawa Timur, terkait kondisi terakhir guru Achmad Budi Cahyono sebelum meninggal dunia.
Ramai diberitakan, guru honorer di SMAN 1 Torjun Sampang, Madura meninggal dunia setelah dianiaya siswanya sendiri.
Siswa berinisial MH kabarnya mencekik dan kemudian memukul leher bagian belakang guru Achmad Budi Cahyono.
setelah insiden pemukulan pukul 13.00 WIB itu, korban sempat pulang ke rumah.
Kesaksian istrinya (Sianit Shinta), korban langsung tidur setelah pulang dari sekolah.
(BACA : Meregang Nyawa Ditangan Murid Sendiri, Ini Profile Guru Achmad Budi Cahyono)
Setelah bangun, korban mengeluh sakit kepala. Shinta kemudian menanyakan penyebab suaminya sakit kepala.
Guru Achmad Budi Cahyono kemudian menjawab pertanyaan isterinya bahwa dia dipukul oleh siswanya di sekolah. Seusai bercerita kepada isterinya, Budi tiba-tiba muntah dan minta untuk ditidurkan di ranjang tidurnya.
Korban yang kemudian tak sadarkan diri, dibawa ke Puskesmas Torjun.
Karena pihak Puskesmas tidak mampu menangani korban, korban kemudian dirujuk ke RSUD Kabupaten Sampang.
Di RSUD Sampang juga mengaku nggak bisa menangani dan akhirnya dirujuk ke RS. Dr. Soetomo.
Namun sayang kondisi guru achmad Budi Cahyono semakin kritis dan akhirnya meninggal dunia pada pukul 21.40 WIB.
Seperti yang sudah dituliskan diatas, bahwa korban alami Mati Batang Otak.
Lalu apa sih Mati Batang otak?
Dari berbagai sumber yang dihipun Grid.ID, Mati Batang Otak itu berhentinya semua fungsi otak secara ireversibel.
Kematian otak terjadi ketika kesadaran hilang secara ireversibel, hilangnya refleks batang otak dan fungsi pernapasan pusat secara ireversibel, atau terhentinya aliran darah secara ireversibel.
Dari beberapa penyebab Mati Batang Otak itu diantara disebabkan oleh trauma dan pendarahan intrakranial (sebab lain seperti meningitis, pembunuhan, bunuh diri dan hipoglikemia).
Pasien yang mengalami Mati Batang Otak, biasanya nggak bereaksi lagi pada rangsangan.
Juga kehilangan kemampuan bernafas spontan, hilangnya reflek batang otk dan spinal, serta hasil dari pemeriksaan gelombang otak EEG yang datar.
Walau fungsi tubuh pasien Mati Batang Otak terlihat masih berjalan, namun hal ini umumnya terjadi karena topangan alat dan obat-obatan.
Pasien yang alami Mati Batang Otak dianggap sudah meninggal secara medis.(*)