Bahkan, ia kesulitan berbahasa Indonesia terlebih bahasa Cirebon.
Carmi hanya bisa mengingat satu persatu nama keluarganya.
Ilyas (ayah Carmi) sebelumnya sempat meminta Sadullah untuk memperlihatkan tanda lahir untuk memastikan bahwa itu benar-benar anak kandungnya yang sudah 31 tahun tidak bertemu.
“Baka beli percaya, sikile todokaken. Ditodokakek iya bener. Pada gemuyu kabeh. Iya ana lima jerijie, tapi sijie cilik. Tanda lahire kue. Pada bae ning kene, ning eti. (Kalau tidak percaya tunjukan kakinya. Setelah ditunjukan benar. Pada tertawa semua. Iya, jari jemarinya ada lima, tapi satunya pendek. Tanda lahirnya Carmi. Sama seperti di sini, sama Eti),” kata Ilyas, yang sulit berbahasa Indonesia kepada Kompas.com.
Ilyas berharap, Carmi segera bisa dibawa pulang ke tanah air dan kembali berkumpul bersama keluarganya.
Sebelumnya, kabar bahagia penemuan Carmi, TKW Arab Saudi yang sudah 31 tahun tidak pulang ke tanah air juga dikabarkan lewat akun Instagram @kbri_riyadh, pada (28/8/2019) lalu.
Baca Juga: Viral PNS Hina Pembantu di Facebook, TKW Hongkong : Kalau Dia Dipecat, Saya Syukur Alhamdulillah
Dalam kolom keterangan, KBRI Riyadh menceritakan proses panjang untuk menemukan Carmi yang sudah 31 tahun tak bertemu keluarganya.
"31th hilang kabar, KBRI Riyadh berhasil temukan Carmi binti Ilyas.
Pada bulan Juli 2019 informasi ini diterima oleh Atase Tenaga Kerja KBRI Riyadh dan langsung melakukan pendekatan ke pemerintah Arab Saudi dalam hal ini pihak Kepolisian Arab Saudi," tulis @kbri_riyadh.
Akhirnya pihak KBRI berhasil menemukan Cermi yang berada 400km dari Riyadh.
"Alhamdulillah, atas upaya intensif KBRI Riyadh, pada bulan Agustus 2019 keberadaan Carmi terlacak berada di desa Al Amar, Propinsi Gaseem yang berjarak sekitar 400km dari Riyadh," imbuh @kbri_riyadh.
Tim Perlindungan Warga KBRI Riyadh lantas melakukan pendekatan kepada majikannya dan akhirnya Carmi bisa kembali ke Tanah Air.
"Saat ini Carmi berada dalam perawatan KBRI Riyadh untuk dilakukan pemulihan kondisi psikologisnya yang telah berpuluh tahun tidak mengenali lagi latar belakang diri dan keluarganya di Indonesia," tulis @kbri_riyadh.
Pihak KBRI juga akan berupaya untuk meminta hak Carmi yang sudah 31 tahun bekerja sebagai pembantu rumah tangga di sana.
"Secara parallel KBRI Riyadh juga akan berunding dengan majikannya untuk meminta hak gaji Carmi yang belum dibayarkan selama 31 tahun. KBRI Riyadh akan memulangkan Carmi ke Indonesia segera setelah semua hak-haknya telah dipenuhi oleh majikannya.@kemlu_ri @kemnaker @bnp2tkipusat," pungkas @kbri_riyadh. (*)