Laporan Wartawan Grid.ID,Siti Maesaroh
Grid.ID - Peristiwa kecelakaan maut di Tol Cipularang sedikit demi sedikit mulai menemui titik terang.
Pihak kepolisian juga begitu cepat dan tanggap dalam menangani kasus ini.
Sampai saat ini mereka tak berhenti melakukan upaya penyelidikan dan investigasi untuk mengungkap fakta yang lebih lengkap.
Tak hanya dari hasil olah TKP dan pengakuan para saksi, polisi juga memeriksa CCTV di lokasi kejadian.
Melansir dari Tribun Jabar pada Kamis (5/9/2019), tepat di lokasi kejadian ditemukan ada satu circuit closed television (CCTV).
Tak dipungkiri, adanya CCTV akan sangat membantu mengungkap awal mula kecelakaan maut itu terjadi.
Saat itu terdapat satu CCTV yang posisinya tepat berada di dekat kecelakaan maut itu.
Namun penemuan tersebut tampaknya akan membuat semua orang kecewa dan sia-sia.
Pasalnya, diketahui bahwa CCTV itu nyatanya sudah tidak berfungsi sama sekali.
"CCTV-nya ini tidak berfungsi saat kejadian. Tapi enggak tahu kalau sekarang," ujar Iyan (40) dikutip dari Tribun Jabar.
Iyan sendiri merupakan pekerja proyek penahan jalan tol di lokasi kejadian.
Ia menyanyangkan matinya CCTV tersebut.
Namun menurut Iyan, jalur tersebut memang rawan terjadi kecelakaan karena jalurnya berupa turunan tajam dan panjang mulai dari kilometer 100.
"Harusnya CCTV-nya berfungsi karena jalur ini rawan kecelakaan," ujar Iyan.
Polisi juga tampaknya sudah mengetahui hal itu dan melakukan olah TKP di lokasi kejadian sebagai upaya karena CCTV di lokasi itu rusak.
Kasat Lantas Polres Purwakarta AKP Ricky Adipratama membenarkan bahwa di lokasi kejadian memang ada CCTV yang merupakan fasilitas milik PT Jasa Marga.
"Ada CCTV, tapi offline," ujar Ricky.
Polisi saat ini juga telah menetapkan dua tersangka dari peristiwa maut tersebut.
Yang pertama, polisi menetapkan Dedi alias DH (50) yang merupakan supir truk dengan nomor polisi B 9769 UIT.
Namun karena Dedi meninggal dunia, stasus tersangkanya pun digugurkan.
Sedangkan satu tersangka lain bernama Subana alias SB (43) yang juga merupakan rekan dari Dedi yang membawa truk yang berbeda.
Menurut keterangan Subana, Dedi saat itu sempat menghubungi dirinya dan memberi tahu bahwa rem truknya blong.
Sebelumnya, dilaporkan oleh Kompas TV pada Selasa (3/9/2019), polisi juga sudah melalukan olah TKP untuk menyelidiki lebih detail penyebab dari kecelakaan maut itu.
Lokasi kecelakaan maut itu tepat di kilometer 91+200 Tol Cipularang.
Kecelakaan tersebut melibatkan kurang lebih 21 kendaraan yang saling bertubrukan dan beberapa ada yang sampai terbakar.
(*)