Find Us On Social Media :

Tragedi Jonestown, Peristiwa Bunuh Diri Massal Menggunakan Sianida Hingga Tewaskan 912 Orang

By None, Kamis, 5 September 2019 | 19:12 WIB

Bunuh diri massal.

Karena tidak ada kabin yang cukup untuk menampung orang-orang, setiap kabin dipenuhi dengan tempat tidur susun dan penuh sesak.

Kabin juga dipisahkan berdasarkan gender, sehingga pasangan yang sudah menikah dipaksa untuk hidup terpisah.

Panas dan kelembaban di Jonestown yang menyesakkan membuat banyak penghuninya sakit.

Anggota juga diminta untuk bekerja 11 jam sehari dalam keadaan panas itu.

Baca Juga: 6 Manfaat Dibalik Pahitnya Pare, Ampuh Kurangi Gula Darah Hingga Melawan Sel Kanker

Anggota Kongres Ryan mengunjungi Jonestown

Perwakilan AS Leo Ryan dari San Mateo, California mendengar laporan tentang hal-hal buruk yang terjadi di Jonestown dan memutuskan untuk menyambanginya.

Awalnya semua tampak baik-baik saja, namun suatu malam seorang menyerahkan catatan kepada rombongan Leo Ryan yang berisi daftar beberapa nama penghuni yang ingin pergi dari Jonestown.

Hari berikutnya, 18 November 1978, Ryan mengumumkan bahwa dia bersedia membawa serta siapa saja yang ingin ikut keluar dari Jonestown bersama dirinya.

Serangan di Bandara

Ketika tiba waktunya untuk kabur, anggota Kuil Rakyat bersama Ryan bergegas naik truk hingga menuju bandara.

Sementara pesawat belum siap terbang, anggota Kuil Rakyat pun menyusul untuk menembaki rombongan itu.