Grid.ID - Masih segar di ingatan kita soal Aulia Kesuma, istri bunuh suami dan anak tirinya memakai jasa eksekutor di Jakarta Selatan.
Belum genap 2 minggu semenjak kasus itu bergulir, kini kejadian istri bunuh suami dengan jasa eksekutor kembali terjadi.
Kali ini, kasus istri bunuh suami dengan cara menyewa eksekutor terjadi di Kabupaten Siak, Riau.
Seorang istri bernama Sinde Silitonga (45) nekat membunuh suaminya sendiri, Marison Simaremare (47).
Warga Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau itu mengaku tega membunuh suaminya lantaran sakit hati.
Mengutip Tribun Pekanbaru, Sinde Silitonga mengaku sudah lelah berumah tangga dengan korban, meski baru saja menikah pada Oktober 2018 lalu.
"Hampir tiap minggu kami berkelahi. Pernah saya dipukulnya lalu saya gelengkan kepala saya jadi tidak kena," ujar Sinde.
Selain itu, Sinde juga mengaku sudah terlanjur sakit hati dengan kata-kata yang kerap dilontarkan sang suami.
"Dia bilang 10 orang perempuan bisa didapatnya semalam.
"Lalu aku jawab, apalah artinya kau nikahi aku Bang, kau telah menyakiti hati perempuan Bang, kataku," ucap Sinde.
Muak akan perilaku suaminya itu, Sinde akhirnya mencoba menceritakan kekesalannya itu kepada dua orang pemuda bernama Roberto alias RM (27) dan Aferlinus alias LH (21).
Sinde meminta kedua pemuda tersebut untuk memberi pelajaran kepada sang suami.
Namun Sinde mengatakan, jika dirinya tak ada sama sekali niat untuk membunuh suaminya, Marison Simaremare.
"Sebenarnya tidak ada niat membunuh, hanya ingin melumpuhkannya di bagian kaki.
"Tapi entah apalah orang itu tak berlampu, sampai kejadian begini.
"Padahal aku hanya ingin dia berubah setelah dikasih pelajaran," lanjutnya.
Kini, Sinde dan kedua pemuda suruhannya itu sudah diamankan oleh kepolisian Polres Siak.
Mengutip Kompas.com, Kapolres Siak AKBP Ahmad David mengatakan jika pembunuhan ini terjadi pada Sabtu (31/8/2019) lalu, sekitar pukul 01.00 WIB.
"Kedua pelaku (RM dan LH) masuk menuju kamar korban dan menghajar korban dalam kondisi gelap, karena mesin genset mereka rusak," ungkap Ahmad.
Sinde Silitonga yang mendengar suara 2 pelaku langsung membawa anaknya keluar rumah.
Akibat dianiaya 2 pemuda itu, korban Marison Simaremare meninggal dunia meski sempat mendapat perawatan di puskesmas.
Ternyata, kejadian tersebut sempat dilaporkan oleh Sinde Silitonga.
"Dalam laporannya, istri korban mengatakan saat kejadian rumah kondisi gelap.
"Akan tetapi, SS mengaku ada dua orang yang masuk dalam rumahnya yang kondisi gelap.
"Jadi kita curiga mengapa dia bisa melihat tiga orang pelaku itu," jelas Kapolsek Sungai Apit, Iptu Yuda.
Setelah salah satu pemuda pelaku penganiayaan ditangkap, terungkaplah campur tangan Sinde Silitonga dalam kasus pembunuhan ini.
"Pelaku SS membayar dua pelaku masing-masing Rp50 ribu. Katanya hanya untuk memberi pelajaran, tetapi dua pelaku, RM dan LH, justru menganiaya korban hingga meninggal dunia," ungkap Kasat Reskrim Polres Siak AKP Faizal Ramdani.
Pasca ditangkap karena berniat membunuh suaminya, Sinde Silitonga mengaku tak menyesal sedikitpun.
"Gimanalah ya, nggak ada penyesalanku. Udah terlalu banyak sakit hatiku. Udah banyak kali," tutup pelaku Sinde Silitonga. (*)