Rumah Sakit Jiwa itu tidak memiliki obat esensial untuk mengobati depresi, skizofernia dan penyakit lain yang memengaruhi pasien.
Sayap rumah sakit terbesar itu dibangun 126 tahun lalu, namun tidak terurus sejak 20 bulan lalu menurut ABC News.
Layanan rumah sakit lain di Venezuela juga mengalami krisis yang sama.
Hal itu terjadi setelah kekurangan obat-obatan dan rendahnya gaji dokter dan perawat yang bergantung pada negara yang dipimpin Nicolas Manduro sejak 2013 itu.
Tekanan masyarakat juga tinggi, mereka menuntut peningkatan layanan publik, dengan oposisi pemerintan dan serikat pekerja kesehatan.
Venezuela adalah salah satu negara termiskin di dunia, meskipun memiliki cadangan miyak terbesar di dunia.
Baca Juga: 4 Zodiak yang Cepat Merasa Bosan saat Pacaran, Gemini Tidak Menyukai Hal Monoton
Negara itu mengalami pemadaman listrik yang berlangsung berhari-hari, dan orang-orang yang kelaparan di tengah kekurangan pangan, setelah harga minyak anjlok.
Layanan publik yang dibiayai dengan minyak telah runtuh.
Pemerintah, hanya bisa mencetak lebih banyak uang, namun hal ini justru menyebabkan hyperinflasi, 1,7 persen dan jutaan penduduk melarikan diri.
Mirisnya lagi, 70 persen anak-anak di Venezuela menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Potret Mengerikan Rumah Sakit Jiwa di Venezuela yang Kumuh Namun Masih Digunakan untuk Perawatan