Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Seorang gadis melakukan bunuh diri setelah dibully mengenai seksualitasnya.
Sebenarnya hal apa yang dialami gadis ini?
Bullying adalah masalah yang berkembang yang sering diabaikan oleh masyarakat.
Sayangnya, banyak siswa yang tidak dapat menangani bullying sendiri dan akhirnya memutuskan untuk melakukan bunuh diri.
(BACA: Cara Bangkit dari Trauma Bagi Korban Bullying Menurut Psikolog Vera Itabiliana Hadiwidjojo )
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian ketiga di antara orang muda, yang mengakibatkan sekitar 4.400 kematian per tahun, menurut CDC.
Ini adalah kisah seorang gadis bernama Sophia yang meninggal dunia dengan cara tragis.
Pengguna Facebook Czarine Santos menceritakan gangguan kakaknya tersebut setelah sempat menjalani hidupnya sendiri.
Berdasarkan postingan media sosial, Sophia mengaku menjadi biseksual, dan dibully oleh orang lain di media sosial.
Bullying itu tampaknya sangat parah sehingga Sophia menjalani hidupnya sendiri pada tanggal 24 Januari 2018.
Menurut Santos, intimidasi hadir di setiap sekolah.
"Ini adalah posting kesadaran untuk semua orang yang melakukan intimidasi di sekolah baik negri atau swasta, memang ada," katanya.
Rupanya, banyak siswa juga menggertak dia atas penampilannya (meski dia sangat cantik).
(BACA: #NoOneEatsAlone, Gerakan Kampanye Anti Bullying yang Dilakukan Melania Trump di Sekolah-sekolah)
Banyak netizens berempati dengan postngan Santos.
Beberapa netizen juga berbagi cerita mereka sendiri di mana mereka diintimidasi karena berbagai alasan.
Sayangnya, banyak guru dan orang dewasa menutup mata.
Alih-alih melindungi dan menyelamatkan para korban, mereka sering mengabaikan permintaan korban, yang mendorong mereka untuk kemudian mengambil nyawa mereka sendiri.
(BACA: Wow, di Kota Ini, Orang Tua Bisa Dijatuhi Hukuman Jika Anak Mereka Melakukan Bullying)
Kisah Mei Sophia membuka mata banyak orang dan membantu kita melawan intimidasi. (*)