Grid.ID - AK alias Aulia Kesuma (45) yang kini menjadi tersangka pembunuhan suami dan anak tirinya menjalani rekonstruksi pembunuhan.
Rekonstruksi pembunuhan digelar pada Kamis (5/9/2019), yang menghadirkan tiga tersangka yakni AK, SG, dan AG.
Sedangkan Geovanni Kelvin alias KV tak bisa mengikuti rekonstruksi pembunuhan lantaran masih menjalani perawatan, setelah badanya ikut terbakar.
Baca Juga: Takut Bunuh Suami dan Anak Tiri Aulia Kesuma, Salah Satu Pembunuh Bayaran Akting Kesurupan
SG dan AG merupakan pembunuh bayaran yang diperintah AK untuk membunuh suaminya Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili, dan M Adi Pradana alias Dana, anak tirinya.
Sedangkan peran KV yang tak mengikuti rekonstruksi digantikan oleh penyidik.
AK menjadi dalang dan otak dari pembuhan sadis suami dan anak tirinya.
Melansir laman Kompas.com, Sabtu (7/9/2019), total terdapat 58 adegan rekonstruksi pembunuhan yang dijalani ketiga tersangka.
Rekonstruksi pembunuhan keji ini dilakukan di lima lokasi diantaranya Apartemen Kalibata City, rumah Pupung yang berada di Lebak Bulus, area warung makan di depan TMP (Taman Makam Pahlawan) Kalibata, dan Hotel OYO Jakarta Selatan.
Melansir laman TribunJakarta.com, Sabtu (7/9/2019), SG dan AG meletakkan jasad Pupung Sadili dan Dana di samping mobil di garasi rumah.
Disebutkan juga bahwa SG dan AG telah membuat komponen rangkaian obat nyamuk dengan korek dan handuk yang dilumuri bensin.
Baca Juga: Usai Bakar Suami dan Anak Tiri, Topeng Aulia Kesuma Dibongkar Kakak Iparnya
Rangkaian tersebut untuk memicu terjadinya kebakaran.
Kebakaran direncanakan akan terjadi 12 jam kemudian, yakni pada Sabtu (24/8/2019) malam.
Ketiga komponen yang telah dibuat diletakkan di garasi dekat jenazah, di kamar Dana, dan kamar Pupung, yang berada di rumahnya di Jalan Lebak Bulus 1, Kav 129, Blok U Nomor 15, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Namun SG justru mematikan obat nyamuk yang telah dibakarnya.
SG meludarhi dua rangkaian obat nyamuk yang diletakkan di garasi dan kamar Pupung.
"Saya matikan dengan ludah karena tak tega," ungkap SG dikutip dari laman TribunJakarta.com.
SG melakukan hal tersebut lantaran dirinya merasa terlalu kejam setelah membunuh Pupung dan putranya.
"Jadi, hanya yang di kamar di lantai atas yang dibiarkan menyala obat nyamuknya, ya" kata petugas disambut jawaban iya dari Sugeng.
Sebelumnya, para eksekutor akan membakar rumah, sehingga seolah-olah Pupung dan Dana tewas karena kebakaran.
Jasad Pupung dan Dana kemudian diletakkan di garasi.
"Kedua mayat ditaruh di samping mobil. Obat nyamuk di sana lalu dinyalakan oleh saudara Kelvin dan SG,"
"Diperkirakan dalam 12 jam api dari obat nyamuk membakar korek api dan menyambar kain dibubuhi bensin, sehingga kebakaran terjadi," kata Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Suyudi, dikutip dari TribunJakarta.com.
Dua jasad ayah dan anak ini kemudian dibakar oleh AK dan KV di dalam mobil di kampung Cipanengah Bondol, RT 01/04 Desa Pondo Kaso Tengah, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Motif AK membunuh sang suami dan anak tirinya dengan cara yang sangat keji karena permasalahan utang.
AK yang memiliki utang Rp 10 miliar berniat menjual rumah yang berada di Lebak Bulus.
Namun niatan tersebut ditolak oleh Pupung, lantaran tak diperbolehkan oleh Dana.
Pupung bahkan sempat mengancam membunuh AK jika menjual rumahnya.
Dendam dengan sang suami, AK kemudian merencanakan hal keji tersebut bersama putranya KV.
(*)