Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Maesaroh
Grid.ID - Nasib malang menimpa seorang remaja, Mohammad Rozian (17) yang ditemukan meninggal akibat luka tusukan.
Rozian merupakan santri dari Pondok Pesantren Husnul Khotimah di Kabupaten Kuningan.
Saat itu, Rozian tengah menunggu ibunya yang sedang dalam perjalanan dari Kalimantan untuk bertemu dengannya.
Melansir dari Kompas.com pada Minggu (8/9/2019), Rozian ditusuk oleh orang tak dikenal di Jalan Ciptomangunkusumo Kota Cirebon, Jawa Barat pada Jumat (6/9/2019) lalu.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy mengatakan bahwa kejadian nahas itu bermula saat Rozian dan salah satu temannya QG (17) tengah duduk di seberang jalan toko buku Gramedia.
Saat itu pukul 20.30 malam, dan seketika mereka dihampiri oleh yang tak dikenal menggunakan sepeda motor.
Pelaku saat itu menuduh Rozian sudah melakukan pemukulan kepada rekannya.
Namun Rozian mengelak dan bersikeras mengatakan bahwa bukan dirinya yang melakukannya.
"Korban bilang enggak tahu tapi si pelaku tetap ngotot menuduhnya," kata Roland dikutip dari Tribun Jabar pada Sabtu (7/9/2019).
Baca Juga: Berhasil Pulih dari Penyakit Kanker, Ustaz Arifin Ilham Menangis Saat Para Santri Mencium Tangannya
Kuat dugaan saat itu pelaku salah sasaran dan terlalu gegabah.
QG yang saat itu berada disamping Rozian langsung berlari usai melihat pelaku membawa senjata tajam, ia juga terlihat meminta tolong warga sekitar.
"Seorang yang datang kemudian menanyakan, apakah yang bersangkutan (korban) memukuli temannya (pelaku).
"Setelah itu baru yang bersangkutan melakukan tindakan penusukan," kata Roland dikutip dari Kompas.
Pelaku juga dikabarkan langsung melarikan diri usai melukai Rozian.
QG dan ibu korban kemudian datang setelahnya dan menemukan anaknya sudah bersimbah darah dan tergeletak di tanah.
Ibu Rozian menangis usai melihat kondisi anaknya dan langsung membawanya ke RSUD Gunung Jati.
Namun nahas, nyawa Rozian tak bisa diselamatkan dan korban dinyatakan telah meninggal dunia.
Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan pengejaran untuk memburu pelaku.
Mereka juga telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah kamera CCTV di sekitar lokasi untuk mengungkap identitas pelaku.
Sementara itu, kabar duka perihal musibah yang menimpa Rozian membuat seluruh pihak baik dari keluarganya, teman, dan tempatnya menempuh ilmu di Pondok Pesantren bersedih.
Kepala Divisi Humas Pondok Pesantren, Sanwani mengatakan bahwa semua orang berduka dan terpukul atas kepergian Rozian, selama ini korban dikenal sebagai orang yang baik dan berbakti kepada orang tua.
Sanwani bahkan mengatakan jika Rozian berpulang ke surga.
"Kak Rozian harus pulang ke Kalimantan, ah tidak dia dipulangkan bukan ke Kalimantan, tapi ke surga," ungkap Sanwani.
Jenazah Rozian saat itu tiba di pesantren pada malam hari disambut dengan isakan tangis dari para santri.
Mereka rencananya akan menshalatkan jenazah Rozian pada pukul 03.00 WIB.
Selain itu, polisi mengatakan mereka sudah mengantongi identitas pelaku dari ciri-cirinya yang memiliki tato dan memeriksa beberapa saksi mata untuk membantu proses penyelidikan.
(*)