Laporan Wartawan Grid.ID, Eria Winda Wahdania
Grid.ID-Komedian sekaligus YouTuber Raditya Dika belakangan ramai menjadi bahan perbincangan netizen.
Pasalnya beberapa waktu yang lalu, ayah satu anak ini dikabarkan harus cek up ke Singapura untuk mengontrol penyakitnya.
Baru baru ini melalui kanal YouTube Ussy Andhika Official dipublikasikan pada Senin (9/9/2019), Raditya Dika pun buka suara tentang penyakitnya tersebut.
Ia menerangkan jika terkena Autoimun yang menyebabkan kulitnya kering hingga ruam saat sedang kelelahan dan stress.
Tak hanya itu gejala lainnya adalah pada bagian mata yang terasa sangat kering.
"Jadi gue auto imun gue itu lebih ke kulit jadi kering sama timbul ruam kalo gue stres, terus sendi-sendi itu jadi pegel dan tidak dapat dijelaskan lah kalo stres,"
"Dan yang paling utama itu mata sih, mata gue kering banget gara-gara penyekit gue ini," terang Radutya Dika.
Baca Juga: Bahas Soal Keuangan dalam Rumah Tangga, Raditya Dika Akui Terbuka dengan Pasangan Itu Penting
Suami Anissa Aziza ini mengaku sudah didiagnosa autoimun sejak 6 tahun yang lalu.
Ia pun harus kontrol dan mengambil obat ke Singapura karena obat yang dikonsumsi tidak ada di Indonesia.
"Gue udah ngalamin ini udah 6 tahun ini,"
"Pas gue nanya dokter itu autoimun,"
"Nah, kenapa di Singapura itu karena obat gue sempet masuk sini tapi udah nggak masuk lagi, jadi bisa beli di sana (Singapura) dan gue sekali beli buat setahun," terangnya.
Tak hanya dirinya, rupanya sang adik pun memiliki permasalahan yang sama dengannya.
"Nah, adik gue juga punya permasalahan yang sama, anak gue sih di belakang kuping udah mulai kering gitu, tapi nggak tahu kan belum diagnosa kan," katanya.
Raditya Dika sendiri menerangkan jika autoimun yang ia derita tak bisa disembuhkan total.
Baca Juga: Bertandang ke Kantor Google di Singapura, Raditya Dika Takjub Lihat Kantinnya!
Kendati demikian, ia jarang mengungkapkan penyakitnya karena banyak yang mengalami dengan kondisi lebih parah.
"Kalo auto imun mah, cuma di kontrol doang nggak sembuh 100 persen,"
"Kenapa gue jarang ngomong karena auto imun yang lebih parah itu banyak, jadi sebenernya gue biasa aja dan bisa di manage biar kualitas hidup gue nggak berkurang," pungkasnya.