“Penggunaan LSWT sebagai pilihan terakhir,” papar Wisnu.
Dokter Wisnu menjelaskan bahwa persoalan dasar DE bekaitan erat dengan pembuluh darah.
Secara teknis, penis itu bisa ereksi karena dua pembuluh darah besar yang ada di sebelah kanan dan kiri batang penis tersebut terisi penuh oleh darah.
Sehingga, jika ada gangguan pada kedua pembuluh dasar besar tersebut, maka dengan sendirinya ereksi akan terganggu.
Menurut Wisnu ada beberapa penyakit yang biasannya menjadi pemicu munculnya DE, yaitu karena diabetes dan akibat kolesterol tinggi.
Diabetes bisa menjadi pemicul terjadinya DE, karena penderita diabetes mengalami kerusakan pada pembuluh darah, sehingga pembuluh darah tidak bisa terisi darah secara maksimal.
Sedang pada orang-orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, biasannya pada dinding pembuluh darah terdapat plag atau gumpalan yang hal ini membuat dua pembuluh darah yang jika ereksi kualitasnya terganggu.
Jika menghadapi pasien dengan gejala dua jenis penyakit ini, maka ia akan memberikan konsultasi untuk solusi penyakit dasar terlebih dahulu.
Yaitu dengan penanganan pengobatan penyakit dasar tersebut terlebih dulu. setelah itu teratasi baru diberikan pengobatan DE dengan medikamentosa.
Akan tetapi jika sudah diberi obat-obatan, ternyata tidak perubahan maka tindakan terakhir adalah menggunakan LSWT.
Cara kerja LSWT yakni dengan memberikan 300 kali tembakan dengan gelombang kejut di empat tempat masing-masing di kiri dan kanan batang penis serta di kiri kanan bawah buah zakar.
“Tidak terasa sakit cuma clekit-clekit dikit. Therapy ini memakan waktu satu jam lamanya,” jelas Wisnu.