Find Us On Social Media :

Therapy LSWT: Gelombang Kejut untuk Pulihkan Kejantanan

By Nova, Senin, 5 Februari 2018 | 18:15 WIB

Foto: Gandhi

Tembakan dengan gelombang kejut tersebut diharapkan lapisan dinding pembuluh darah yang rusak bisa mengelupas, kemudian dirangsang untuk membentuk sel baru sehingga kualitas pembuluh darah bisa kembali normal.

Kualitas pembuluh darah di penis itu sendiri, lanjut Wisnu, bukan sekadar untuk mengeraskan atau mengencangkan penis saja,  tetapi sekaligus untuk menjaga agar durasi hubungan intim bisa kembali normal. 

“Kalau kualitas pembuluh darah normal, maka darah beserta katupnya bisa menjaga agar durasi ereksi cukup lama,” imbuhnya.

PRIVASI TERJAGA

 Therapy LSWT ini dilakukan empat kali, masing-masing interval waktunya antara  satu kali theraphy dengan therapy berikutnya satu minggu lamanya.

“Kalau dua kali belum ada terasa manfaatnya, tetapi begitu ketiga dan keempat biasannya pasien sudah merasakan ada perubahan,” jelas Wisnu, jika sudah membaik maka tidak diperlukan obat-obatan kecuali ada hal-hal tertentu.

Sudah ada standar bahwa dikatakan hubungan seksual aktif itu bila hubungan seks itu dilakukan 2-3 kali seminggu dan masing-masing hubungan intim minimal durasinya tiga menit.

Gokil, Kejantanan Pembalap MotoGP Ini Diumbar Dengan Sangat Pede Oleh Pacarnya

Dan mencapai kepuasan. bila itu tidak terpenuhi maka masuk pada ranah disfungsi seksual.

Namun Wisnu menjelaskan kepada pasien lanjut usia jangan berharap bahwa setelah dilakukan LSWT kemampuan seksualnya bisa kembali seperti ketika masih usia 20 tahun.  

“Tentu tidak bisa, kita harus jelaskan terus terang. Usia seseorang akan berpengaruh terhadap organ-organnya yang lainnya."

"Yang penting tetap bisa melakukan kegiatan seksual secara aktif dan membuat kualitas hidupnya lebih baik dengan tidak bergantung konsumsi obat terus menerus, itu yang diharapkan" kata Wisnu yang tingkat keberhasilan LSWT ini mencapai 70-80 persen.

Dokter  Wisnu menegaskan karena pasien yang ditangani sifatnya sangat personal, maka pihak RS Bedah Surabaya sendiri memperlakukan pasien dengan gangguan seksual ini berbeda dengan pasien dengan jenis sakit lainnya. 

Mulai pendaftaran sampai tempat pemeriksaan juga di ruangan tersendiri, sehingga pasien merasa lebih nyaman dan privasinya sangat terjaga.

Gandhi Wasono