Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Selain berkecimpung di dunia entertainment, Dian Sastro juga dikenal sebagai seorang aktivis sosial.
Pemeran karakter Kartini dalam film Kartini sangat concern terhadap dunia pendidikan di Indonesia.
Khususnya untuk para perempuan.
Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi Dian Sastro untuk mendirikan sebuah Yayasan Dian Sastrowardoyo bersama ibunya Dewi Parwati Setyorini.
Dilansir Grid.ID dari laman kitabisa, Dian Sastro mengungkapkan bahwa yayasan ini berfokus pada bidang pendidikan dasar, pemberdayaan perempuan dan budaya Indonesia.
Melalui situs urun daya itu, Dian mengajak semua orang untuk turut berkontribusi menjadi agen perubahan dengan mendonasikan sebagian uangnya.
Donasi yang terkumpul itu akan disalurkan kepada para penerima Beasiswa Dian Sastro.
Tak hanya concern pada dunia pendidikan, Dian Sastro juga tunjukkan kepeduliannya pada kesulitan yang dialami oleh orang-orang Sumba.
(BACA : Mau Diet Enak? Makan Buah Ini Saat Sarapan Bisa Bantu Turunkan Berat Badanmu Loh! )
Kali ini Dian Sastro bersama YDS berkolaborasi dengan Water House Indonesia melakukan sebuah penggalangan dana untuk air bersih di Sumba.
Dilansir Grid.ID dari akun instagram pribadinya @therealdisastr, project ini berasal karena kecintaannya pada budaya Sumba.
Karena kecintaannya itu, akhirnya membuat Dian Sastro juga turut memahami dan merasakan kesulitan yang dialami oleh orang-orang Sumba.
Dian Sastro begitu terkesan dengan kesederhanaan dan ketulusan yang ditawarkan oleh penduduk di Sumba.
Padahal seperti yang kita tahu beberapa wilayah Indonesia bagian Timur sering mengalami kesulitan terutama masalah air bersih.
Termasuk di wilayah Sumba bagian Timur yang juga mengalami kesulitan untuk mengakses air bersih.
Namun, mereka sama sekali tidak menunjukkan keluh kesah atas permasalahan yang mereka alami.
Anak-anak di Desa Lailanjang, Sumba Timur memiliki tugas untuk mengambil air sebelum dan sesudah pulang sekolah.
Dan mereka harus berjalan berkilo-kilo meter untuk mengambil air di sungai ketika antrian di sumur sudah terlalu panjang.
Padahal, waktu anak-anak seharusnya dihasbiskan untuk belajar dan bermain.
Namun, karena terkendala hal ini waktu merekapun jadi habis terbuang untuk mengambil air.
Karena itulah, Dian Sastro kembali berkontribusi menjadi agen perubahan di bidang kesejahteraan penduduk Sumba.
(BACA : Mampu Hasilkan Rp 10 Juta per Bulan, Gini Kisah Driver Online yang Gunakan 'Tuyul' )
Untuk melihat langsung seperti apa kehidupan orang Sumba, kamu bisa cek link video di bawah ini.
(*)