Dia mendesak negara yang mengadopsi sistem republik Islam tersebut supaya mengizinkan wanita memasuki stadion, atau terancam menghadapi sanksi pada Juni lalu.
Di dunia maya, Sahar dikenal dengan julukan "gadis biru", merujuk kepada warna yang identik dengan kesebelasan yang begitu diidolakan oleh Sahar.
Kepada media lokal, saudara Sahar mengungkapkan bahwa dia menderita bipolar disorder, dengan waktu yang dihabiskan di penjara menurunkan kesehatan mental.
Kapten tim nasional Iran Masoud Shojaei memberikan penghormatan kepada Sahar di Instagram. Dia juga menuturkan sama seperti publik, terkejut dengan aksi tersebut.
"Generasi di masa mendatang bakal sangat kaget ketika mengetahui bahwa wanita dilarang memasuki arena olahraga di masa kami," katanya kepada Radio Farda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditangkap karena Menonton Laga Sepak Bola di Stadion, Seorang Wanita Iran Tewas Bakar Diri".
(*)