Grid.ID - Kabar duka datang dari Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie meninggal dunia.
BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9/2019) pukul 18.03 WIB.
Kabar BJ Habibie meninggal dunia dikonfirmasi langsung oleh sang putra, Thareq Kemal Habibie.
"Dengan sangat berat, mengucapkan, ayah saya Bacharudin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI, meninggal dunia jam 18.03 WIB," ujar Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (11/9/2019), dikutip dari Kompas.com.
BJ Habibie akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Tepatnya disamping makam almarhum istrinya, Hasri Ainun Besari.
"Kami koordinasikan ke Garnisun, slot makam di samping almarhum Ainun Habibie. Di slot 120 dan 121," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/9/2019) malam.
Baca Juga: Anies Baswedan Kenang Petemuan Pertamanya dengan BJ Habibie Saat Dirinya Masih Kelas 3 SD
Kisah cinta Habibie dan Ainun begitu abadi dan melegenda.
Meski sudah bertemu sejak lama, Habibie mengakui bahwa baru naksir Ainun semenjak pulang dari menempuh pendidikan di luar negeri.
Hal tersebut diungkapkan Habibie saat menghadiri acara Rosi Spesial Kemerdekaan, yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, 17 Agsutus 2017 silam.
"Ketemu Ainun cepet sekali, kalau saya naksir belum tentu dia mau kan, saya tidak tahu kalau saya ganteng, tapi kalau dibandingkan dengan yang lain termasuk yang tidak berada,"
"Mereka kan punya mobil, punya semuanya dan lagi pula mereka dari keluarga yang, ada yang menteri, tetapi ayah saya sudah meninggal waktu saya berusia 12 tahun," ungkap Habibie kepada Rosi, disambut gelak tawa oleh penonton yang hadir.
Demi membiayai sekolah anak-anaknya, Ibunda Habibie harus banting tulang seorang diri.
"Ibu saya yang membiayai saya untuk belajar, harus jual makanan agar supaya membiayai saya belajar," imbuhnya.
Dekat dengan keluarga Ainun sejak SMP, Habibie mengakui bahwa sebelumnya tidak tertarik dengan Ainun.
Habibie mengakui dekat dengan ayah Ainun lantaran ingin belajar.
"Saya tidak tahu bahwa dia secantik demikian, soalnya begini saya harus cerita, saya dekat dengan ayahnya Ainun, waktu saya dekat dengan bapaknya Ainun, saya masih SMP,"
"Saya tidak naksir ibu Ainun waktu itu, saya umur 12 bu Ainun umur 11 masa saya sudah naksir dia, saya datang ke situ karena banyak pertanyaan-pertanyaan yang mau saya tahu, yang tidak bisa saya temukan di buku dan saya tahu bapaknya Ainun pintar," ungkap Habibie.
Baca Juga: Jenazah BJ Habibie Diberangkatkan Menuju Rumah Duka
Ainun dan Habibie sama-sama pintar dalam ilmu pasti, sehingga banyak teman dan guru yang saling menjodohkan mereka.
"Dulu ada guru yang bilang 'ini Rudy dan Ainun murid paling muda di kelasnya dan pintar ilmu pasti ilmu alam, kalau menikah anaknya pinter', gitu," ungkap Habibie.
Habibie bahkan kerap mengejek Ainun, karena malu selalu dijodohkan oleh orang-orang disekitarnya.
"Saya tidak ada alasan karena saya tidak interest. Saya bilang, 'Jawa, gendut, jelek. Kamu kok hitam kayak gula Jawa'," kata Habibie.
Baca Juga: BJ Habibie Tutup Usia, Sederet Artis Sampaikan Duka Mendalam
Untungnya Ainun tidak pernah marah dengan ejekan Habibie.
Setelah menempuh pendidikan di Jerman, Habibie jarang sekali pulang ke Indonesia.
Hampir sewindu Habibie tak pulang, sang ibu akhirnya mengiriminya surat agar Habibie segera pulang.
Ibunda Habibie berniat menjodohkannya dengan Ainun, lantaran takut Habibie menjalin kasih asmara dengan wanita Eropa.
Sesampainya di Indonesia, ibunda Habibie menyuruhnya pergi ke rumah keluarga Ainun.
Baca Juga: Jenazah BJ Habibie Tengah Dimandikan di Ruang Jenazah
Betapa terkejutnya Habibie melihat perubahan Ainun yang menjelma menjadi wanita yang sangat cantik.
"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ungkap Habibie disambut tawa penonton.
Keduanya akhirnya menjalin kasih, hingga menikah pada tahun 1962, dan dikaruniai dua putra.
Setelah meninggal Habibie dan Ainun dimakamkan di tempat yang sama, bahkan bersebelahan.
Baca Juga: Sang Adik Ungkap Kondisi BJ Habibie Sebelum Menghembuskan Napas Terakhir
(*)