Find Us On Social Media :

Paska Videonya Viral, Siswa yang Tantang Duel Gurunya Mengundurkan Diri dari Sekolah!

By Aditya Prasanda, Selasa, 6 Februari 2018 | 14:52 WIB

kolase, siswa SMP ajak duel kepala sekolah | Youtube, AC Garlic

Grid.ID - Dagunya mendongak, dada ia busungkan, matanya terbelalak menantang siapa saja di hadapannya.

Sambil serapah ia layangkan, satu per satu kancing ia lepaskan, bertelanjang dada ia menantang duel sang guru.

Demikian cuplikan video TG, siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ma’arif Krenceng, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah, yang menantang gurunya dan viral di media sosial.

Setelah videonya menyebar luas, diketahui TG akhirnya memilih mengundurkan diri.

Viral, Jenazah Di Jember Tetap Utuh Meski Sudah Dimakamkan 10 Tahun

Plt Kepala Kementerian Agama Kabupaten Purbalingga, Muhdir, mengatakan, orangtua TG memilih opsi anaknya mundur dari sekolah.

Menurut Muhdir, pasca-kejadian itu, para guru mendatangi keempat rumah siswa yang membolos dan menemui orangtua masing-masing.

Guru memberikan tiga opsi. Pertama, siswa menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.

Opsi kedua adalah orangtua/wali menandatangani surat pernyataan untuk selalu mendampingi anak mereka.

Videonya Viral, Terungkap Penyebab Siswa SMP yang Tantang Gurunya Duel

Sementara itu, opsi ketiga adalah jika murid dan orangtua tidak bersedia memilih dua opsi sebelumnya, maka diperkenankan untuk mengundurkan diri.

“Tiga orangtua siswa menyanggupi untuk membantu sekolah mendampingi anak mereka, namun orangtua TG memilih opsi ketiga,” kata Muhdir.

Atas pertimbangan itu, akhirnya Kepala Sekolah dan dewan guru memutuskan untuk mengeluarkan TG dari MTs. Tak hanya itu, pihak sekolah juga membuat laporan kepada pihak kepolisian atas perbuatan TG kepada guru bersangkutan.

“Untuk laporan kepada polisi, sudah saya konfirmasi hanya gertakan dan memberikan efek jera dalam jangka waktu dekat akan dicabut,” katanya seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Kembali Beraksi, Hotman Paris Laporkan Pengacara yang Sembunyikan Buronan!

Muhdir mengaku prihatin dengan insiden yang melanda instansi pendidikan di bawah lembaganya tersebut. Untuk mengantisipasi hal serupa, Kemenag akan memfasilitasi pihak sekolah dan orangtua TG untuk kembali berkomunikasi.

Dia khawatir, TG yang duduk di kelas IX dan sebentar lagi akan menghadapi ujian itu kesulitan untuk mendapat sekolah yang baru. Menurut Muhdir, pihak sekolah tidak dapat melimpahkan semua kesalahan kepada siswa.

Pihak sekolah, lanjut dia, seharusnya lebih dulu melakukan pembinaan dengan pendekatan persuasif, bukan langsung mengambil langkah represif.

“Kami juga akan membina guru-guru di bawah Kemenag agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Saya harap guru dapat menjadi orangtua siswa, bukan hanya mengambil posisi sebagai pelayan pendidikan,” tuturnya.

Kronologi siswa tantang guru

Video siswa menantang guru viral di media sosial. Kejadian tersebut diduga direkam oleh seorang guru pada Senin (5/2/2018).

Dalam video berdurasi 30 detik itu, siswa tersebut terlibat cekcok dengan seorang guru hingga mengancam akan menghadang guru tersebut saat pulang sekolah. Siswa tersebut bahkan juga menantang duel gurunya sembari menanggalkan seragamnya.

Kejadian tersebut, menurut Muhdir, berawal saat seorang warga melaporkan kepada pihak sekolah telah mendapati empat siswa MTs Krenceng tengah membolos di Desa Sokanegara.

Setelah itu, Waka Kesiswaan mendatangi siswa yang membolos.

“Karena TG ini membawa motor tidak standar, knalpot modifikasi, guru memutuskan menjemput dengan mobil bak terbuka sekaligus untuk mengangkut motor milik TG,” tutur Muhdir.

Sang guru lalu menambil keputusan untuk menahan motor TG.

Namun, TG ngotot agar motornya dikembalikan..

Di situ sempat terjadi kontak fisik dan saling dorong karena berebut kunci motor.

Tak ingin kondisi semakin kacau, TG akhirnya dibawa ke ruang BImbingan Konseling.

Nah, di ruangan itulah TG malah marah.

“Akhirnya seperti yang terlihat di video, siswa menantang duel guru dan melepas seragam sekolahnya,” kata Muhdir.