Bahkan, BJ Habibie berhasil mengabadikan namanya di bidang keimuwan kedirgantaraan lewat temuannya, Crack Progression Theory.
Tentu, semua itu tak diraihnya begitu saja dengan mudah.
Banyak sekali duka dan masa penuh perjuangan yang harus dilewati oleh pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu.
Melalui acara Mata Najwa edisi Cinta Habibie yang tayang di kanal Youtube Metrotvnews pada 27 Juni 2016 silam, BJ Habibie mencoba menceritakan perjuangannya berkuliah di Jerman.
Tak banyak yang tahu, jika BJ Habibie kuliah di Jerman tanpa beasiswa.
Oleh karena itu, pria yang akrab disapa dengan nama Rudy semasa muda itu harus berulang kali memutar otak guna bisa berkuliah sekaligus bertahan hidup.
"Waktu itu saya berangkat naik kapal terbang bulan April tahun 1955, usia saya 18 tahun, saya tiba disana sendiri," ungkap Habibie.
Baca Juga: BJ Habibie Hobi Naik Moge, Potretnya Boncengkan Presiden Soeharto Begitu Melegenda