Dengan uang yang pas-pasan tersebut, Habibie mencari kos-kosan untuk tinggal.
"Saya harus cari tempat dimana saya bisa tinggal yang paling murah.
"Itu di pinggir kota, jauh dari kampus, di kampus mahal, gak kuat bayar," ungkap Habibie.
Ada uang ada barang, begitu pula dengan nasib BJ Habibie saat harus tinggal di pinggir kota.
"Saya boleh tinggal situ, tapi gak boleh masak.
"Saya hanya boleh tinggal di kamar yang tak ada pemanasnya," lanjutnya.
Agar bisa mandi, BJ Habibie terpaksa ke kamar mandi umum, mengantre bersama warga yang tak memiliki kamar mandi.