Sepintas Ilona mirip Kim Novak bintang film Picnic yang populer pada zaman itu. Rambutnya pendek dan tubuhnya sedikit lebih tinggi dibandingkan Rudy.
Meski awalnya canggung, dalam waktu tak terlalu lama kedua insan ini sudah akrab dan sering nonton berdua.
Apalagi Ilona juga senang diajak berdiskusi dan menyukai sastrawan yang sama yakni Dostoyevsky dan Goethe.
Bersama Ilona, Rudy mempunyai kawan untuk menikmati dan mendalami kebudayaan Jerman dan bersenang-senang.
Sayangnya, kedekatan Rudy dengan Ilona tak disambut baik oleh kawan-kawan mahasiswa Indonesia.
Menyitir pernyataan Bung Karno, seorang mahasiswa senior memperingatkan Rudy, “Ingat kata Bung Karno. Kita itu di sini tidak untuk mencari noni-noni (wanita Eropa). Kamu kan, calon pemimpin. Masa pemimpin punya istri noni?”
Rudy diam saja. Bukannya dia mau menikahi Ilona, tapi dia memang tidak pernah membahas soal Indonesia dengan Ilona.
Baca Juga: Dapat Pesan dari BJ Habibie, Reza Rahadian: Pengetahuan Tanpa Cinta Itu Percuma!
Meski tak suka dengan urusan politik, Rudy aktif dalam kegiatan organisasi Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).
Tahun 1957 ia terpilih menjadi ketua PPI Aachen lewat proses pemilihan yang sengit antara dirinya dengan mahasiswa yang lebih senior.
Banyak yang percaya karena secara pendidikan Rudy lebih tinggi dan berpengalaman.