Beberapa orang mengklaim bahwa ayam dapat menghasilkan telur yang lebih sehat saat mengonsumsi makanan lebih alami, namun belum ada penelitian yang meyakinkan, lanjut Passerrello. "Dengan kata lain, perbedaan gizi tidak signifikan. Semua telur sangat bergizi."
(BACA: Kenali 5 Gejala Awal Kanker Paru-paru yang Wajib Kamu Ketahui)
Ada pula telur mahal dengan label lebih banyak asam lemak omega-3. "Untuk mendapatkan omega-3 dalam telur, petani biasanya menambahkan biji rami ke pakan.
Jika kamu atau anak-anak membutuhkan lebih banyak lemak sehat tetapi tidak terlalu suka dengan minyak ikan atau salmon, maka telur yang kaya omega-3 layak untuk dibeli lebih mahal, kata Passerrello.
Telur yang mengandung omega-3 memiliki kandungan 400 mg EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan omega-3 DHA (Docosahexaenoic Acid) .
Sedangkan telur ayam biasa hanya mengandung 40-50 mg.
Telur berharga mahal yang juga layak kamu beli ialah telur yang dipasteurisasi dan bebas salmonela.
Setiap butir telur membawa risiko salmonella, namun proses pemanasan pasteurisasi dapat membunuh bakteri di cangkang tanpa perlu memasaknya.
Salmonella memang akan mati jika kamu memasak telur sampai matang, namun telur pasteurisasi menjadi pilihan yang aman jika kamu kerap memasak telur setengah matang, gemar mencoba adonan kue mentah, atau membuat makanan dengan telur mentah, kata Passerrello. (Ayunda Pininta/Kompas.com)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan Judul "Apakah Telur yang Lebih Mahal Lebih Baik?"