Grid.ID - Kisah cinta Habibie-Ainun memang sudah bukan rahasia lagi.
Saking romantisnya, kisah cinta Habibie-Ainun ibarat kata sudah jadi teladan bagi bangsa Indonesia.
Meski sudah diangkat ke layar lebar, kisah cinta Habibie-Ainun masih menyisakan beberapa bagian kecil yang mungkin belum banyak diketahui oleh publik.
Seperti yang disaksikan oleh mantan ajudan Habibie, Mayor Jenderal TNI (Purn) Tubagus Hasanuddin.
Sebagaimana diberitakan oleh Tribunnews.com, Hasanuddin bertugas sebagai ajudan Habibie kala sang Teknokrat menjabat sebagai Presiden ke-3 Republik Indonesia.
Bagi Hasanuddin, kisan cinta Habibie-Ainun bukanlah romansa di layar lebar dan buku belaka.
Baca Juga: Tak Hanya Indonesia, Singapura Juga Ikut Berduka Atas Kepergian BJ Habibie
Romantisnya kisah cinta Habibie-Ainun di mata Hasanuddin nyata adanya.
Bahkan, sempat membuat dirinya merasa malu karena Habibie-Ainun terlihat bak pengantin baru di usia pernikahan yang sudah matang.
"Saya kadang-kadang malu sebagai anak yang lebih muda saat itu.
Baca Juga: Masih dalam Suasana Berduka, Produser Urung Rilis Poster Resmi Film Habibie & Ainun 3
"Beliau (Habibie) itu seperti pengantin baru setiap hari dengan Ibu Ainun," cerita Hasanuddin kepada Tribunnews.com saat menghadiri pemakaman Habibie di TMP Kalibata, Kamis (12/9/2019).
"Ibu Ainun selalu berdiri memberikan 'dadah'," kata Hasanuddin kepada Kompas.com (12/9/2019).
Dikatakan Hasanuddin, keromantisan itu bahkan di mulai sejak Habibie akan berangkat kerja.
Setiap Habibie berangkat kerja menggunakan mobil, Ainun selalu berdiri di halaman depan rumah.
Melepas kepergian Habibie, Ainun selalu melambaikan tangan kepada pria yang dinikahinya pada 12 Mei 1962 tersebut.
Pun ketika Habibie pulang, keromantisan antara dirinya dengan Ainun selalu ditampakkan.
Baca Juga: Intip Cantiknya Farrah Habibie, Cucu BJ Habibie yang Berparas Manis Bak Gula Jawa dan Jago 3 Bahasa
"Ketika Pak Habibie pulang, Ibu Ainun sudah menunggu di depan.
"Dan kemudian saat turun mobil Pak Habibie dan Ibu Ainun gandengan tangan ke dalam, seperti pengantin baru selamanya," kenang Hasanuddin.
Habibie juga disebut selalu menyempatkan diri menyantap masakan buatan Ainun.
Bahkan ajudan biasanya mengambil rantangan dari rumah Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
"Jadi kalau makan siang, kami ambil dalam rantang yang dimasak oleh Ibu, kemudian dari situ beliau menyantapnya," lanjut Hasanuddin.
Namun tak jarang pula Habibie memilih untuk pulang dan makan di rumah bersama Ainun.
Pernah suatu ketika, Habibie makan di rumah dan lupa minum kopi buatan Ainun.
Sudah konvoi 100 meter, Habibie minta kepada ajudan agar putar balik.
"Ada cerita, saya keluar konvoi sama beliau.
"Baru 100 meter, (Habibie berkata) 'Hasanuddin, kita balik lagi!'
"Beliau turun dari kendaraan, kemudian ke tempat makan, lalu minum," cerita Hasanuddin kepada Kompas.com.
Saat itu, Hasanuddin mengaku sempat jengkel, namun saat menawarkan kepada Habibie agar lain kali ia saja yang membawakan minuman itu, sang Teknokrat tegas menolak.
"No! Itu Ainun yang bikin.
"Saya harus menghormatinya," kata Hasanuddin menirukan ucapan Habibie. (*)