Patung mewah yang dinamai The Statue of Unity tersebut telah banyak menuai kritik, dengan petani setempat yang mengatakan mereka berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Vijendra Tadvi (39) mengatakan, "Daripada menghabiskan uang untuk sebuah patung raksasa, pemerintah seharusnya menggunakannya untuk para petani di distrik tersebut."
Baca Juga: Kesaksian Sopir Mobil Jenazah yang Mengantar BJ Habibie Menuju Peristirahatan Terakhir
Dia mengatakan bahwa penduduk setempat yang mencari nafkah dari tanah (bertani) bahkan tidak memiliki irigasi yang paling mendasar.
Proyek ini ditugaskan oleh Perdana Menteri India Narendra Modi pada tahun 2010, ketika dia menjabat sebagai menteri utama negara bagian.
Proyek pembangunan patung tersebut banyak dikritik sejak itu.
Mohan Gurumurthy dari Pusat Kebijakan Alternatif mengatakan jika Patel (figur yang diajadikan patung) masih hidup, dia tidak akan pernah menyetujui jutaan dollar digunakan untuk membuat patung dirinya.
Namun, Modi lantas berkata, "Di dunia, orang-orang berbicara tentang Patung Liberty Amerika. Kami ingin membuat patung Sardar Patel dengan ukuran dua kali lebih besar dari patung Liberty."
Seperti diketahui bahwa patung Liberty memiliki tinggi 305 kaki (93 meter). (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Habiskan Dana Rp6,4 Triliun, Patung Tertinggi di Dunia Ini Dibangun di Atas 'Penderitaan' Rakyatnya