Grid.ID - Perceraian Maia Estianty dan Ahmad Dhani mungkin adalah salah satu akhir percintaan yang tak bisa dilupakan para penikmat gosip artis Indonesia.
Bagaimana tidak, rumah tangga yang susah payah dibangun Maia Estianty dan Ahmad Dhani runtuh begitu saja dalam kurun waktu 2 tahun.
Tak hanya itu, perceraian Maia Estianty dan Ahmad Dhani juga diwarnai serangkaian drama yang sukses membuat orang-orang menitikkan air mata.
Pun termasuk di dalamnya, adalah serangkaian kekerasan yang klaim Maia dilakukan oleh mantan suaminya, Dhani.
Dalam polemik sidang perceraian Maia dan Dhani salah satu isu yang digaungkan memang soal kekerasan.
Menurut Maia, Dhani telah melakukan serangkaian kekerasan yang membuat dirinya akhirnya menyerah.
Kekerasan itu tak cuma dilakukan Dhani kepada Maia saja.
Dalam sebuah wawancara Maia di Just Alvin yang dipublikasikan pada Desember 2011 lalu, ibu 3 anak ini mengatakan bahwa manajernya juga tak luput dari tindak kekerasan Dhani.
Karena kekerasan ini, seorang Maia Estianty akhirnya mulai menimbang untuk menyerah dan tak lagi bertahan.
2 tahun adalah waktu yang dibutuhkan Maia untuk mencoba bertahan.
2 tahun Maia berusaha untuk tegar dan kuat demi anak-anaknya.
Namun akhirnya pertahanan Maia runtuh jua ketika ia sendiri mengalami kekerasan hebat di depan anak-anaknya.
Yang mana kekerasan tersebut mengharuskan Maia untuk meminta izin kepada Al Ghazali, El Rumi, dan Dul Jaelani agar diperbolehkan bercerai.
Masa-masa 2 tahun konflik saat memanas, kekerasan makin sering dialami oleh Maia.
Pertahanan Maia mulai runtuh, ketika akhirnya Dhani tak segan lagi melakukan kekerasan terhadap istrinya itu di hadapan anak-anak mereka.
"Akhir-akhir pas konflik ya, sering banget.
"Makanya, kenapa pada akhirnya aku memutuskan untuk bercerai.
"Karena ada kekerasan terakhir yang, bener-bener di depan mereka, kepalaku sempet dipukul," cerita Maia.
Maia yang sudah terluka jiwa dan raga, akhirnya memberanikan diri minta izin kepada anak-anaknya sambil bercucuran air mata.
"Terus aku nangis, aku minta izin ke anak-anak.
"Boleh nggak, 'kalau misalnya Bunda kayak gini terus, Bunda akan dikayak giniin terus kalau di rumah', ya kan?
"'Kira-kira Bunda apakah harus cerai atau Bunda nggak, nggak boleh cerai?'
"Dan tiga-tiganya bilang, 'Bunda harus cerai'," lanjut Maia.
Tega tak tega, Maia harus melewati sejumlah pergolakan batin untuk menyelamatkan dirinya.
Salat istikarah, meminta petunjuk kepada Yang Maha Kuasa, adalah salah satu jalan yang dipilih Maia.
"Aku tahu mungkin dalam hati kecilnya, mungkin mereka tidak mengizinkan aku untuk bercerai.
"Tapi nggak tahu kenapa waktu sebelum Lebaran aku salat istikarah.
"Karena aku bener-bener bimbang, aku harus mengambil keputusan, ya kan?
"Aku cerai atau nggak, ya kan?
"Kemudian aku salat istikarah, nggak sampai seminggu tiba-tiba anak-anak mengizinkan aku untuk bercerai.
Baca Juga: Maia Estianty dan Mulan Jameela Kompak Beri Ucapan pada Dul Jaelani yang Baru Rilis Lagu Baru
"Buat aku, itu tanda dari Allah bahwa aku harus bercerai," kata Maia Estianty.
Setelah resmi bercerai dari Ahmad Dhani pada 2008, kehidupan Maia Estianty tak lantas langsung bahagia.
Maia harus dihadapkan pada kenyataan saat dirinya dilarang bertemu dengan anak-anaknya sendiri.
Maia harus berusaha bangkit sendiri secara finansial, mencoba peruntungan sana-sini demi bisa bertahan hidup.
Dan sekarang, 11 tahun pasca perceraiannya dengan Ahmad Dhani, Maia Estianty bisa mereguk kembali kebahagiaannya. (*)