Grid.ID - Dokter Rajiv Parti adalah seorang ahli anestesi.
Selama kariernya sebagai dokter di Amerika Serikat, dia sudah terlibat dalam banyak sekali operasi.
Selama itu pula, dokter asal India ini sering mendengar cerita pasien seusai operasi.
Menurut Rajiv, para pasien itu sering cerita, selama operasi mereka bisa melihat para dokter dan perawat bekerja pada tubuhnya.
(Baca juga: Luput Dari Pengawasan Orang Tua, Seorang Bayi Kabur dan Merangkak ke Tengah Jalan Raya)
Mereka juga sering cerita bertemu teman atau keluarga yang sudah meninggal dalam pengaruh obat bius atau sedang dioperasi.
"Saya melihat kalian di ruang operasi."
Saya keluar dari tubuh saya, melayang."
"Saya melihat kamu berdiri di ujung meja operasi dan melihat dokter menjahit perut saya."
Itulah salah satu kisah pasien yang dituturkan Rajiv dilansir dailymail.com.
Rajiv tentu tak percaya dan menganggapnya sebagai omong kosong.
Sebab, secara medis dan ilmiah, mereka tak bisa apa-apa lagi karena detak jantunnya berhenti, kepalanya dibungkus es dan otaknya tak berfungsi.
Rajiv mengaku orang yang materialistis.
Kariernya sebagai dokter naik pesat.
(Baca juga: Evakuasi Korban Longsor Puncak Kembali Dilanjutkan, Simpang Taman Safari Ditutup )
Selama 25 tahun berkarier, kekayaannya juga cepat melimpah.
Dia menjadi Kepala Anestesi Bakerspield Heart Hospital, California, AS.
Apalagi, dia juga ikut mendirikan sebuah klinik.
Dia jual rumah sederhananya menjadi rumah bagus, bahkan kemudian bisa membeli mansion.
(Baca juga: Tega, Wanita Ini Potong Mr P Pacar Karena Hal kecil Ini...)
Melihat neraka
Rajiv yang dulu hanya mengendarai mobil Jepang, kemudian bisa membeli Porche dan Hummer.
Bahkan, dia sudah merencanakan akan membeli Ferrari, sebelum akhirnya dia jatuh sakit dan didiagnosis kena kanker prostat pada 2008.
Dia marah kepada Tuhan.
"Apa yang sudah saya lakukan sehingga mendapat penyakit ini?" protesnya.
(Baca juga: Longsor di Bandara Soetta, Seperti Inilah Kondisi Korban Sebelum Meninggal Dunia)
Sempat menjalani 5 operasi, dia kemudian harus menjalani operasi lagi, dibius total, dan dibedah tubuhnya.
Operasi terakhir ini yang mengubah hidup dan keyakinannya.
Sekarang, dia merasakan sendiri bagaimana keadaannya saat hidupnya di ujung tanduk dan tergantung pada operasi.
(Baca juga: Menolak Diberangkatkan Presiden, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa, Galang Dana Hingga Puluhan Juta Demi ke Asmat!)
"Tiba-tiba, saya sadar sedang berubah perpektif."
"Saya masih di meja operasi, tapi pada saat yang sama saya bisa melihat ibu dan adik perempuan saya duduk di sofa di rumah keluarga."
"Ribuan kilometer di sana, di New Delhi, tempat saya tumbuh," lanjutnya.
"Semuanya sangat detial."
(Baca juga: Perusahaan Pengendalian Hama Mengungkapkan Bahwa 40 Persen Kecoa Ada di Mesin Kopi!)
"Adik saya memakai jeans dan sweater merah."
"Ibu saya mengenakan baju sari hijau dan sweater hijau."
"Bahkan, saya mendengar ibu saya meminta sop," katanya.
"Kemudian, saya seperti di sebuah tempat."
(Baca juga: Aksinya Viral Setelah Mengkartu Kuning Jokowi, Netizen Soroti Kejanggalan Pada Jaket Zaadit Taqwa!)
"Saya takut dan mendengar teriakan-teriakan kesakitan dan kesedihan."
"Saya terseret ke situ dan berada di pinggir lembah denga api membara."
"Saya kemudian tahu bahwa saya berada di pinggir neraka," uajrnya.
(Baca juga: Orangtuannya Telah Pergi, Percakapan Sang Kakak dengan Adiknya Ini Bikin Netizen Menangis)
"Saya mencoba menjauh."
"Tapi selalu saja ada yang mendorong saya ke arah neraka."
"Kemudian ada suara, 'Kamu punya hidup sangat materialistis dan egois.'"
"Saya tahu, kata-kata itu benar dan saya merasa malu."
"Sudah lama saya kehilangan empati," aku Rajiv.
(Baca juga: 14 Fakta Kronologi Longsor di Bandara Soetta, 1 Wanita Karyawan GMF Meninggal Dunia )
Pensiun mengabdi pada kemanusiaan
Setelah melewati periode sulit dan aneh, Rajiv akhirnya memutuskan pensiun dari Bakersfield Heart Hospital.
Dia menjual semua kekayaannya, termasuk mansion, mobil mewah, dan banyak materi berharga lainnya.
Istrinya mendukungnya.
Dia kemudian mendirikan tempat praktek kesehatan untuk membantu orang yang sakit berobat, tanpa memikirkan materi.
Ia ingin banyak menghabiskan waktu pada pengabdian kemanusiaan.
(Baca juga: Ibu 2 Anak Tewas Mengenaskan Setelah Diperkosa Oleh Seorang Remaja Menggunakan Dongkrak)
"Saya bisa melihat para dokter mengoperasi saya."
"Apakah itu benar-benar saya?" "Saya heran kenapa bisa ada di dua tempat," tutur Rajiv.
Rajif tahu betul dan merasakan nikmatnya berbagi dan tahu betul bahayanya hidup materialistik dan egois.
Baginya, cukup mendapat pengalaman melihat neraka dan dia tak ingin masuk ke dalamnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Awalnya Ngaku Materialistis, Namun Setelah Melihat Neraka Ketika Sedang Kritis, Dokter yang Satu Ini Ingin Berubah.