Laporan Wartawan Grid.ID, Rissa Indrasty
Grid.ID - Presiden Republik Indonesia ke-3, BJ Habibie, baru saja mengembuskan napas terakhirnya, Rabu (11/9/2019).
Cucu keponakan BJ Habibie, Melanie Subono, mengungkapkan bahwa dirinya adalah salah satu cucu yang beruntung karena sempat mendapatkan pesan terakhir dari BJ Habibie.
Melanie Subono pun menceritakan, beberapa hari sebelum kepergian BJ Habibie, dirinya sempat diminta untuk bicara 4 mata dengan eyangnya tersebut.
"Jadi hari Minggu beliau memang yang sudah dikasih obat ya biar istirahat gitu," buka Melanie Subono saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Jumat (13/9/2019).
"Dan setelah ngobrol sama eyang kan kita dibatesin waktunya karena eyang takut tensinya malah naik, bentar doang keluar, terus gue dipanggil dan masuk lagi," paparnya.
"Pas dipanggil balik kembali ke kamar itu gue pikir gue bakal ditegur, ternyata itu pesan terakhirnya, pendeknya eyang cuma ngomong 'Kamu harus terus jadi pemberontak ya,'" lanjutnya.
Melanie Subono menduga pesan tersebut bermakna agar dirinya terus maju dan tak berhenti untuk kritis terhadap apapun yang bertolak belakang terhadap pemikirannya.
Seperti yang diketahui, Melanie Subono kerap kali menyuarakan rasa kristisnya terhadap permasalahan di tanah air melalui gerakan-gerakan maupun akun Instagram pribadinya.
"Gua nggak tahu maksudnya apa, tapi beliau sangat mendukung gerakan-gerakan gua sebagai aktivis," terang Melanie.
Baca Juga: BJ Habibie Beri Pesan pada Melanie Subono: Jadi Pemberontak yang Hebat untuk Bangsa Indonesia
"Ya pesannya itu jadi pemberontak terus ya dan dia panggilin suster yang ada di situ, 'Ini perempuan, cucu saya perempuan dan perempuan hari ini sudah bisa jadi apa saja,'" ungkap Melanie Subono.
Melanie Subono mengungkapkan bahwa selama ini BJ Habibie selalu memonitor aktivitas dirinya.
Bahkan, Melanie Subono mengungkapkan bahwa BJ Habibie mengetahui tindakannya yang mengkritisi rekan BJ Habibie di pemerintahan secara habis-habisan.
"Mau itu kegiatan sosial, mau itu kegiatan kritis agains pemerintah, Eyang lihat, dan Eyang sama Bapak gue tuh sama, mereka tidak akan memaksakan satu hal selama kita punya penjelasan logis," ungkap Melanie Subono.
"Eyang selama ini baik-baik saja. Eyang tahu bahkan ada beberapa temen-temennya yang masuk koran jadi orang yang gue tuntut atau gue teriaki," terangnya.
"Atau kegiatan sosial sebenernya gue banyak belajar dari beliau," lanjutnya. (*)