Grid.ID - Kisah kebaikan hati seorang kakek yang kisahnya viral di media sosial ini patut diapresiasi.
Kakek berusia 50 tahun itu rela bersepeda sejauh 300 Km dari Solo menuju Pasuruan hanya demi mengembalikan dompet yang hilang kepada pemiliknya.
Bahkan saat sampai Pasuruan dan bertemu pemilik si dompet, kakek ini ikhlas dan tidak mau menerima imbalan atas jasanya.
Dilansir Grid.ID dari TribunSolo.com pada (14/9/2019) seorang pengguna Instagram bernama Diky Putra Setiawan @dickyedickoent seorang warga Manyar, Surabaya telah membagikan pengalamannya bertemu kakek baik hati yang rela mengayuh sepeda dari Solo ke Pasuruan tersebut.
Dari postingannya yang viral tersebut ia menuliskan:
"JASAMU TIDAK AKAN KULUPAKAN PAK !!!"
"singkat cerita, Beliau yg bertempat tinggal d daerah solo ini rela dan iklas mengembalikan dompet temen saya yg jatuh d daerah solo dan d antar ke pasuruan,"
"yg bikin kagetnya lagi beliau naik sepeda ontel dari solo ke pasuruan, beliau berangkat selasa pagi pukul 08.00 dan nyampek d pasuruan rabu pagi,"
"baru siang tadi (kamis) beliau menemukan tempat tinggal teman saya, dan isi dompet utuh nggak d ambil 1000 pun,"
"sungguh mulia hatimu pak, terima kasih pak jasamu tak akan pernah terlupakan, hati2 d jalan pak...."
"Yg ketemu d jln mohon d sapa d ampirkan paling nggak kasih minumlah, soalnya beliau d suruh istirahat dulu d pasuruan nggak mau beliau langsung balik ke solo, beliau berangkat dari pasuruan jam 13.30"
Peristiwa yang dialami Diky terjadi pada Senin (9/9/2019) lalu, saat itu, dia dan teman-temannya, dalam perjalanan pulang setelah mengikuti touring sepeda motor dari Pasuruan ke Wonosobo.
Baca Juga: Jangan Dimakan Berbarengan, 5 Kombinasi Makanan ini Ternyata Tidak Baik bagi Kesehatan
Dalam perjalanan, seorang teman Diky bernama Ahmad Milhanudin, mengalami apes, dompetnya terjatuh di jalan.
"Sampai Ngawi, teman saya Ahmad baru sadar, kalau dompetnya hilang," cerita Diky ketika dihubungi, Jumat (13/9/2019).
"Dia sudah mengikhlaskan, karena mau balik cari ke Solo juga malas, jarak kita sudah jauh," ujar Diky.
Selasa (10/9/2019), Diky mendapat telepon dari teman sesama biker yang berdomisili di Purbalingga.
Ia kemudian ditanya, apakah ada yang kehilangan dompet.
Menurut si penelepon, ada pria bernama Afuk, yang menemukan dompet teman Diky itu.
"Jadi ceritanya, kan sudah biasa sesama biker tukar-tukaran stiker."
"Nah, di dompet teman saya yang hilang itu ada stiker teman dari Purbalingga tadi,"
"Di stiker itu ada nomer teleponnya teman kami yang dari Purbalingga itu,"
"Kami lalu mendapat kabar, ada pria bernama Afuk yang menemukan dompet kami. Kami lalu diberi nomor teleponnya."
Baca Juga: Rekaman di Atas Kapal Pinisi, Noah Ungkap Tantangan yang Harus Dijalani Demi Selesaikan Album Kedua
Diky kemudian berusaha menelepon Afuk, tapi berkali-kali ia telepon, nomor itu tak aktif.
"Hari Kamis, saya coba lagi telepon, ternyata bisa nyambung," ujar Diky.
"Pak Afuk kemudian bilang dalam perjalanan mau kembalikan dompet."
"Dia sudah sampai Mojosari (Pasuruan, Red), dan yang bilang saya kaget, dia ini naik sepeda onthel dari Solo," kata Diky.
Baca Juga: Gara-gara Merek Sepatu, Seorang Remaja Dikeluarkan dari Kelas dan Terancam Drop Out!
Pria bernama Afuk itu pun, kemudian benar-benar datang ke teman Diky untuk mengembalikan dompet.
"Yang buat kami makin haru, kami sempat memberi sangu uang."
"Dia sempat menolak, sehingga sampai dipaksa oleh teman saya," kata Diky.
Yang membuat heran, Afuk bahkan menolak saat diminta istirahat sejenak, sebelum pulang ke Solo.
Ia juga menolak tawaran untuk diantar pulang, lalu pamit untuk langsung pulang ke Solo, menggunakan sepeda yang sama.
Menurut Diky, ia dan teman-temannya tak tega melihat Afuk mengayuh sepeda dengan jarak sejauh itu.
"Kami sempat mau mengantar dia pulang, tapi beliau menolak," kata Diky.
Diky sempat memotret KTP Afuk, nama lengkap pria ini adalah Tan Ie Hok.
Menurut KTP, Afuk berusia 50 tahun, dan tinggal di kawasan Purwopuran, Jebres, Solo.
Afuk tinggal di sebuah rumah yang kondisinya terlihat tak terawat, Pandji Jono (55), tetangga Afuk, mengatakan, Afuk memang dikenal sebagai pria misterius di kampung itu.
"Dia jarang ada di rumah, tapi setahu saya, Afuk memang dikenal hidup kekurangan. Kalau kita lihat, baju saja, ya pakai baju itu terus," kata Pandji, yang mengaku dekat dengan Afuk.
"Saya salut, dia ini hidup serba kekurangan, tapi nemu dompet kok ya masih sempat-sempatnya dikembalikan seperti itu," ujar Pandji. (*)
(Tribunstyle/Dhimas Yanuar).
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Kakek Kembalikan Dompet Bersepeda 300 KM Solo-Pasuruan, Tak Minta Imbalan, Kondisi Rumahnya Miris