Grid.ID - Tumbuhnya jerawat di wajah memang terasa cukup mengganggu.
Walau kita sudah diingatkan oleh dokter kulit, teman, dan ibu, untuk tidak memencet jerawat, tapi gemas rasanya melihat satu jerawat yang terlihat sudah "matang" dan ingin segera mengempiskannya.
Jerawat yang aktif terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh kelebihan minyak, sel kulit mati, bakteri, dan juga kotoran.
Sebelum kamu mulai memencetnya, ketahui dulu apa yang bisa terjadi di bawah permukaan kulit.
(BACA: Khusus Wanita, Ternyata Ini yang Sebabkan Mereka Berjerawat, Apa Aja sih?)
Saat kita berjerawat, sebenarnya pori-pori sudah membengkak dan mengalami banyak tekanan.
Memencet jerawat, apalagi dengan alat yang tidak steril, bisa menyebabkan infeksi, sehingga bakterinya malah menyebar ke bagian kulit lain.
"Memencet jerawat sendiri tidak disarankan karena tekniknya belum tentu benar. Selain itu kalau jerawatnya dipencet dan terasa sakit, otomatis kita akan langsung berhenti. Kita tidak tahu apakah komedonya sudah tuntas diangkat atau belum," kata dr.Steffy Aditya, Clinical Director NMW Skincare Kalimalang Bekasi.
(BACA: Nggak Nyangka, Ternyata Bahan Dapur Ini Mampu Mengatasi Jerawat Bruntusan!)
Ia menambahkan, sisa komedo yang tersisa di dalam jerawat, ditambah dengan pori-pori yang terlanjur terbuka saat dipencet, akan membuat akses kuman makin mudah masuk.
"Nanti dua atau tiga hari lagi jadi jerawat. Selain itu, jerawat seperti itu kecenderungannya akan meninggalkan bekas dibanding jerawat yang tidak diapa-apakan," papar Steffy.
Jerawat sebenarnya bisa membaik dengan sendirinya. Tetapi, jika dirasa mengganggu, konsultasikan dengan dokter kulit.