Setelah meneliti peserta tersebut selama 25 tahun, para periset menemukan fakta, orang yang paling bahagia dan paling optimistis hanya memiliki sepertiga risiko penyakit jantung daripada peserta lainnya.
Bahkan, peserta dengan risiko penyakit jantung tertinggi pun berhasil memotong separuh dari risiko penyakit jantung saat merasakan kebahagaiaan dan optimisme.
Orang-orang optimistis dan bahagia selalu mengharapkan masa depan dan cenderung mempersiapkan diri dengan gaya hidup yang lebih sehat.
3. Terlalu banyak terpapar polusi udara
Bahan kimia di udara yang tercemar dapat meningkatkan peradangan di tubuh, meningkatkan oksidasi, dan mencemari organ penting seperti jantung.
Para ilmuwan di Vancouver, British Columbia, menemukan fakta, peningkatan polusi lalu lintas dan kebisingan mengakibatkan peningkatan jumlah kematian karena penyakit jantung, sebanyak enam persen selama hampir sepuluh tahun.
Ketika pabrik di Beijing tutup selama dua bulan, - saat Olimpiade 2008, untuk memperbaiki kualitas udara, warga negara China mengalami peningkatan tekanan darah dan kesehatan arteri yang lebih baik.
Jadi, agar kita terhindar dari risiko penyakit jantung, hindarilah asap rokok, jauhkan diri dari asap kendaraan bermotor saat berada di luar, dan hindari situasi di mana kualitas udara buruk, seperti memanggang di dalam rumah.
4. Terlalu banyak terpapar racun logam berat
Sebanyak tiga perempat orang memiliki kadar bahan kimia tingkat tinggi dalam darah seperti timbal, merkuri dan kadmium, yang dapat meracuni enzim yang berfungsi dalam proses penyembuhan.
Para ilmuwan melakukan riset dengan meneliti lebih dari 1.400 penderita serangan jantung.
Peserta dalam riset terbagi menjadi dua, di mana peserta pada kelompok pertama menerima infus mingguan dengan obat yang mampu menghilangkan logam berat atau terapi khelasi.