Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Tantrum pada balita merupakan salah satu aspek pengasuhan yang cukup menantang.
Para orang tua akan cenderung panik ketika balita sedang menunjukkan ketantrumannya.
Biasanya balita akan mulai tantrum-tantrumnya ketika berusia dua tahun.
Percaya atau tidak, ternyata amukan pada balita merupakan salah satu bagian terpenting dari kesehatan dan kesejahteraan emosional anak-anak.
Karena dari situ, para orang tua dapat belajar untuk bersikap lebih tenang dalam menghadapi mereka.
Melansir dari laman parents, inilah lima alasan mengapa tantrum itu berdampak baik untuk si kecil.
1. Menangis dapat membantu si kecil belajar
Menangis dan mengamuk adalah hal yang wajar dalam diri anak-anak.
Ketika anak-anak rewel dan mengamuk, sebenarnya mereka sedang berusaha untuk mengungkapkan rasa frustasi yang dapat membersihkan pikiran mereka.
Sehingga mereka akan belajar hal-hal baru.
Namun, ketika anak tidak bisa menunjukkan emosinya, mungkin ada gangguan di dalam dirinya.
2. Tantrum membuat hubungan orang tua dan anak menjadi lebih dekat
Ketika si kecil sedang mengamuk, biarkan saja mereka dalam beberapa saat.
Jangan terlalu banyak bicara.
Yang harus kamu lakukan hanya menawarkannya sebuah pelukan agar ia bisa merasa lebih dekat dengan ibunya.
3. Tantrum membentuk sikap baiknya dalam jangka panjang
Terkadang emosi anak-anak keluar dengan cara yang lain.
Seperti sulit untuk berbagi atau menolak bekerja sama dalam tugas-tugas sederhana.
Ini merupakan tanda umum pada anak-anak yang wajar terjadi.
( BACA : Rina Nose Tampil Beda dengan Riasan Vintage, wah Total nih!)
Dengan amukan yang yang dilakukan si kecil, akan membantu anak-anak untuk melepaskan perasaannya.
4. Memberi rasa aman pada si kecil
Dalam kebanyakan kasus, anak-anak menggunakan amukan sebagai senjatanya untuk memanipulasi orang tua.
Setidaknya dengan menangis mereka sudah berusaha untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang tua.
Jika terlalu dibiarkan, tantrum memang tidak baik.
Sebagai orang tua juga harus berusaha memberi pengertian kepada si kecil dengan cara-cara yang baik.
Namun, setidaknya satu hal yang mereka pelajari sejak kecil yaitu tentang pentingnya mengeluarkan sebuah emosi. (*