Dalam kasus Jo Kwon, karena itu adalah sekolah pascasarjana spesial, baik penyelesaian SKS dan gelar melalui sebuah pertunjukkan bisa-bisa saja, jadi pertunjukkan digantikan.
Tidak satupun dari profesor kami tahu tentang peraturan detail yang termasuk di dalam laporan tentang pertunjukkan untuk kelulusan.
Selama pengumuman pendaftaran penilaian non-tesis, pengumuman dibuat di depan staf pengajar yang menyatakan seperti apa jenis pertunjukkannya nanti, dan mahasiswa dinyatakan lulus setelah menerima hasil penilaian.
Tidak ada yang melanggar peraturan."
Selain itu, pihak agensi juga mengatakan bahwa gambar yang ditayangkan di berita SBS merupakan dokumen yang dikumpulkan Jo Kwon untuk mengkonfirmasi pertunjukkan kelulusan.
"Untuk penilaian non-tesis, sebuah pertunjukkan sudah dijadwalkan pada 6 Mei, tapi sayangnya dia (Jo Kwon) tidak bisa melakukannya karena ada jadwal pertunjukkan lain."
"Maka dari itu, staf pengajar memutuskan mengambil penilaian darinya dengan menyuruhkan untuk mengumpulkan video."
(BACA: Blak-blakan, Ivan Gunawan Ungkap Rasa Cintanya Kepada Ayu Ting Ting!)
Agensi mengatakan bahwa kesalahan Jo Kwon adalah tidak melaksanakan perintah untuk mengirim video pertunjukkan tambahan dalam penilaian non-tesis.
Jika gelar master Jo Kwon harus dibatalkan karena masalah ini, penyanyi itu akan menerimanya dengan lapang dada.
Terkait video yang yang dikumpulkan Jo Kwon, itu diambil di Peace Open-Air Theater di Kyung Hee University bersama dengan asisten pengajar dan mengumpulkannya.
Pihak agensi mengungkapkan permintaan maafnya untuk fans Jo Kwon yang terluka dengan kontroversi ini. (*)